KRONOLOGI Penemuan Jasad Pengusaha Keripik di Mempawah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Terkait di temukan jasad Aryanto (30) seorang pria pengusaha keripik pisang yang di duga jadi korban pembunuhan pada Senin (28/1/2018) siang sekitar pukul 15.00 WIB di Jl. Gusti Asmaun R Dusun Pinang Desa Malikian Kec. Mempawah Hilir.
Tribun Pontianak memperoleh kronologis kejadian yang bermula karyawan korban Misda (35) datang ke rumah korban pada Senin (28/1) pukul 15.00 wib Karyawan mau kerja membuat keripik.
Namun Misda saat mendatangi rumah korban tertutup dari pagi sampai sore sehingga akhirnya menimbulkan kecurigaan.
Baca: Hasil Visum Mayat Bersimbah Darah di Mempawah, Ungkap Misteri Penyebab Kematian
Baca: Terjadi Pembunuhan di Mempawah, Korban Diduga Pengusaha Keripik
Baca: Penemuan Mayat di Desa Malikian, Tetangga Sebut Korban Tinggal Sendiri
Kemudian para karyawan dan masyarakat masuk kedalam rumah lewat pintu garasi yang sudah terbuka dan didapatkan korban sudah meninggal bersimbah darah di tempat tidur.
Dan akhirnya masyarakat setempat berinisatif memberitahukan kepada pejabat Desa dan dilanjutkan kepihak kepolisian untuk di tindak lanjuti kasus ini.
Pada pukul 15.45 WIB, pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian dan langsung membuat garis polisline, Kemudian korban dibawa ke RS. Rubini Kab. Mempawah untuk dilakukan visum.
Selain itu informasi di peroleh, korban Aryanto merupakan warga Sui Kunyit yang saat ini berstatuskan seorang duda, rumah yang di diami smerupakan rumah miliknya yang ia beli dari mantan kepala Kampung.
Dan juga korban merupakan seorang pengusaha keripik pisang dan sukun, serta saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif dan dalang dari kasus ini.
Baca: Buka Warung Makan, Tamara Bleszynski Layani Sendiri Konsumen & Becek-becek Belanja ke Pasar
Baca: Kota Pontianak Raih Anugerah Paritrana BPJS Ketenagakerjaan, Simak Respon Edi Kamtono
Baca: Ahmad Dhani Divonis 1,6 Tahun Penjara, Maia Estianty: I Love You So Much!
Warga Malikian Heboh
Sebelumnya diberitakan warga Desa Malikian dihebohkan dengan penemuan mayat seorang pria di satu rumah, Jalan Gusti Asmaun Dusun Pinang RT 011/004, Desa Malikian, Kabupaten Mempawah, Senin (28/1/2019) sore.
Diketahui pria tersebut bernama Aryanto (30) yang bekerja sebagai pengusaha kripik pisang.
Aryanto ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh karyawannya, Misda (35).
Saat itu Misda yang biasa bekerja sebagai pengupas pisang, ingin melaksanakan aktivitas seperti biasa.
Saat itu Misda melihat korban sudah tergeletak di dalam kamar korban yang sontak membuatnya panik dan keluar memanggil warga yang lewat.
"Saya mau bekerja seperti biasa, lihat bapak (korban-red) di dalam kamar sudah berdarah. Lalu saya keluar dan panggil orang," terangnya.
Sampai berita ini diturunkan penyebab kematian belum diketahui secara pasti, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan di TKP.
Baca: Wali Kota Pontianak Akan Hadiri Pemancangan Tiang Pertama RS Kharitas Bhakti
Baca: KPU Fasilitasi Peserta Pemilu Beriklan di Media
Baca: Penggalang Dana Peduli Korban Banjir Sulsel di Mempawah, Ahmad Tasur : Ini Bukti Kepedulian
Tinggal Sendirian
Menurut keterangan tetangga korban, Sudarso dirinya mengetahui korban telah meninggal dari Misda yang berteriak histeris.
"Pertama kali karyawan korban, Misda yang menemukan, dimana Misda mau bekerja. Dan masuk melalui pintu garasi yang sudah terbuka, pada saat dilihat kamar korban juga sudah terbuka, dan didapati korban sudah bersimbah darah, lalu dia keluar dan berteriak histeris," jelas Sudarso.
Sudarso mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 14.30 wib, saat itu memang waktu untuk karyawan bekerja.
"Jumlah karyawannya sih ada 6 orang, tapi tergantung pesanan yang ada. Kalau banyak bisa lebih dari itu karyawan yang bekerja, kalau sepi biasa 2 atau tiga orang jak," ujarnya.
Sehari sebelum kejadian, Sudarso menuturkan dirinya masih sempat berbincang dengan korban.
"Semalam habis isya masih sempat ngobrol, karyawanpun masih ada yang bekerja. Karena pekerja memang beraktivitas di depan rumah, pegawai bekerja memang dari 14.30 wib sampai malam biasanya," terangnya.
Sudarso menuturkan korban tinggal dirumah tersebut sendirian, tidak ada keluarga yang menemani.
"Dia sudah nikah dan punya anak satu, tapi sudah lama cerai. Anaknya ikut istrinya, ini juga rumah belum lama dia beli," tutupnya.
Paur Humas Polres Mempawah Ipda Imam Widhiatmoko membenarkan penemuan mayat ini.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini, mayat tersebut telah di bawa oleh pihak kepolisian ke rumah sakit dr Rubini Mempawah untuk di lakukan Visum.
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pembunuhan ini.
Baca: Penggalang Dana Peduli Korban Banjir Sulsel di Mempawah, Ahmad Tasur : Ini Bukti Kepedulian
Baca: Iwapi Harap Fintech Bisa Bekerjasama Memajukan Industri Perekonomian di Kalbar
Baca: Satgas Pamtas Yonif 320/BP Karya Bakti Gereja Nanga Bayan
Hasil Visum Rumah Sakit
dr Sugeng Eko Widodo mengatakan korban meninggal kurang dari 12 jam sebelum di Visum.
"Belum bisa disimpulkan penyebab kematian, perkiraan korban meninggal kurang dari 12 jam sebelum di visum," ujarnya saat diwawancarai, di RS Rubini Mempawah, Senin (28/1/2019) malam.
dr Sugeng menjelaskan dari hasil Visum sementara korban meninggal kurang dari 12 jam sebelum di Visum.
Hal ini berdasarkan hasil temuan Kaku mayat dan lebam mayat di daerah punggung.
"Kaku mayat dan lebam mayat yang kurang dari 12 jam, juga terdapat Luka robek bagian kepala sebelah kanan, tulang tengkorak sebelah kanan hancur," terangnya.
Terkait penyebab, dr Sugeng mengungkapkan pihaknya tidak bisa memberikan keterangan, karena masih menunggu hasil Visum lengkap.
"Penyebab nanti tanyakan saja kepada kepolisian, karena hasil visum lengkap juga belum keluar," tutupnya.