Demo Driver Go Car

Merasa Dicurangi, Puluhan Driver Go Car Segel Kantor Gojek Pontianak

Penulis: Muhammad Rokib
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demo Puluhan Driver Go Car di Kantor Gojek, Senin (14/1/2019)

“Dari uang bonus Rp 300 ribu dipotong jadi Rp.130 ribu, kita masih mau kerja. terus dipotong lagi jadi Rp.125 ribu, kita pun masih mau kerja. Dan yang terakhir, kita dipersulit dengan sistem baru yang merugikan ini,” tutur Rama.

Ketua Organisasi Driver Online Siswono mengatakan, aksi yang dilaksanakan kali ini adalah aksi solidaritas teman-teman driver gojek yang berada disekitar Pontianak dan sekitarnya.

Siswono menjelaskan bahwa pada aksi ini, merela menuntut agar PT. Gojek membatalkan upgrade aplikasi versi yang baru, karena pada pembaruan aplikasi kali ini dianggap merugikan mereka.

"Semenjak PT. Gojek meng upgrade aplikasi dari versi yang lama ke versi yang baru, kita merasa seperti ada kecurangan yang disinyalir dilakukan dengan sengaja oleh PT. Gojek," ujar Siswono.

Ia mengatakan pada aplikasi versi terbaru ini sistem pembagian orderan untuk saat ini secara kasat mata bisa dihitung.

"Hitungannya juga sangat kecil, yakni hanya 10 persen dari jumlah driver yang bisa mendapatkan orderan mencapai titik insentif," imbuhnya.

Jadi kata dia lagi, PT. Gojek memberlakuan sistem insentif pada point 10, dan point 14. Sementara para driver sangat kesulitan untuk mencapai itu, "karena dengan versi aplikasi yang sekarang, kita sangat susah mendapat orderan," ujarnya.

Siswono mengatakan lagi, 10 persen dari driver yang bisa mencapai titik insentif tersebut, biasanya bisa mendapatkan orderan mencapai 20 orderan. Sementara 90 persen driver lain tidak mendapatkan orderan yang memadai. Bahkan ada yang tidak dapat sama sekali selama seharian penuh.

Baca: Kasatker PJN Wilayah III Bantah Ada Penggusuran pada pembangunan Jalan Nasional di Entikong

Baca: HUT Kapuas Hotel Pontianak ke-36, Tribun Pontianak Beri Kado Spesial

“Untuk yang 90 persen lain, paling mendapatkan satu, dua orderan. Bahkan ada yang tidak mendapat orderan sama sekali. Ini yang menjadi kecurigaan kami terkait ada kecurangan dengan pembaruan sistem aplikasi saat ini,” ungkapnya.

Berdasarkan itu Siswono menilai, semenjak diberlakukannya sistem baru yang disinyalir curang tersebut, dirinya bersama rekan-rekan driver meyatakan menolak dan memberontak sistem baru yang sudah berlangsung selama satu bulan ini.

Oleh sebab itu, ia bersama rekan-rekan lainnya akan mengambil langkah tegas jika tidak ada tindak lanjut dari manajemen PT. Gojek.

"Kami menolak dan berontak, karena dengan kecurangan ini. PT. Gojek meraup keuntungan yang berlimpah dari kami para driver, sementara kami dari para driver merasakan sengsara dan dirugikan dengan sistem orderan seperti ini,” tuturnya.

Sejauh ini kata dia, setiap kali melakukan aksi dengan pihak manajemen Gojek Pontianak, hanya sebatas sampai diruang lingkup mediasi saja tanpa ada tindak lanjut, dan upaya penyelesaian. Dirinya pun mengaku dalam hasil mediasi yang telah dilaksanakan hingga kini belum menampakkan hasil yang diharapkan.

"PT. Gojek Pontianak harus mengembalikan sistem aplikasi yang lama, dengan tujuan mengembalikan pembagian orderan secara adil, jika tidak lebih baik Go Car di Pontianak ditiadakan, dan gojek angkat kaki dari Pontianak," tegasnya.

Tak ingin berlama-lama menunggu keputusan, saat ini para driver telah melakukan tindakan tegas dengan menyegel kantor Gojek untuk sementara, dengan tujuan agar PT. Gojek tidak melakukan operasional sampai keinginan driver terpenuhi.

Halaman
1234

Berita Terkini