Meskipun sudah memutar Kota Pontianak berhari-hari.
Disamping itu lanjutnya, ada sebagian kecil dari driver mendapat puluhan orderan perhari.
Bahkan sampai berlebihan.
"Hal seperti ini sudah terjadi hampir satu bulan, kita menyebutnya gagu, kenapa ketika adanya peraturan baru ini banyak driver yang gagu, yaitu tidak mendapat orderan," terangnya.
Yendi menjelaskan, saat ini sistem telah berubah menggunakan sistem rating driver.
Orderan akan diberikan kepada driver yang dinilai siap menerima orderan,
"Hal itu dilihat dari jumlah orderan yang di cancel pada driver tersebut," ucapnya.
Yendi kemudian meminta masukan dan data temuan di lapangan terkait keluhan para driver.
Namun para driver menolak dengan alasan data mereka sudah ada di server Gojek dan merasa tidak perlu lagi memberikannya.
2. Segel Kantor Gojek
Puluhan driver Go Car dalam aksinya, menyegel sementara kantor PT Gojek Cabang Pontianak, Jl Urai Bawadi, Pontianak Kota, sebab merasa dicurangi dan tuntutan mereka agar PT Gojek mengembalikan regulasi sistem baru ke yang lama tak terpenuhi, Senin (14/1/19) siang.
Koordinator aksi Rama, mengatakan penyegelan kantor Gojek Pontianak dilakukan sampai pihak Gojek memenuhi tuntutan mereka.
Tak ingin berlama-lama menunggu keputusan, saat ini para driver telah melakukan tindakan tegas dengan menyegel kantor Gojek untuk sementara, dengan tujuan agar PT. Gojek tidak melakukan operasional sampai keinginan driver terpenuhi.
3. Ajukan Dua Tuntutan
Dalam aksinya para driver Go Car itu menuntut dua hal yakni kejelasan sistem terima order dan check point awal yang dinilai terlalu tinggi.
"Kami menuntut kejelasan terkait sistem orderan, apakah prioritas, random atau terdekat. Kedua kita meminta adanya check point awal, dimana tidak lagi menjadi 10, 14, namun menjadi 6, 10, 14," ujar Rama.
Rama mengeluhkan sistem orderan yg sekarang ini sangat merugikan mereka sebagai driver. Dengan sistem yang sekarang driver berpotensi hanya dapat 10 sampai 20 ribu sehari.
"Tentu itu sangat merugikan driver dan jauh dari kata cukup untuk memberi nafkah keluarga,” ucapnya.
4. Selalu Dipermasalahkan Sistem
Mereka mengatakan sangat kecewa hingga ada aksi ini, lantaran setiap kali memprotes tentang regulasi pihak Gojek selalu beralasan tentang masalah sistem.
Hal tersebut yang juga menjadi salah satu penyebab melupnya emosi para driver sehingga harus mengambil langkah tegas berupa penyegelan, dengan tujuan untuk menghentikan operasional gojek sementara.
“Setiap kali diprotes jawaban mereka hanya sistem, sistem, dan sistem. Mereka seakan tidak mau tahu apa keluhan driver,” tutur Koordinator Aksi Rama.
Rama mengatakan bahwa penyegelan ini hanya sebagai simbolis untuk menyatakan bahwa deiver sudah bertindak tegas terhadap ketidak adilan regulasi yang berlaku, dan sangat merugikan driver.
5. Polisi Sebut Hanya Luapan Kekesalan
Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Abdullah Syam yang mengikuti proses mediasi pada aksi tersebut menyatakan proses mediasi masih belum menemukan titik terang.
"Hal tersebut karena dari pihak PT. Gojek Pontianak belum bisa mengambil keputusan, dan masih menunggu keputusan dari pusat," ujarnya
Kompol Abdullah Syam mengatakan rekan-rekan driver Go Car ini nampaknya sudah tidak sabar karena setiap aksi selalu tidak menemui hasil.
"Sampai terjadi pernyataan sikap, dan dari mereka terkait penyegelan ini hanya akan berlangsung sementara. Sudah konfirmasi penyegelan hanya simbolis sebagai luapan kekesalan dan nanti akan dibuka,” pungkasnya. (*)