"Kita ambil tindakan tegas dengan menyegel kantor mereka karena selama satu bulan ini driver benar-benar sangat merasakan tidak mendapatkan orderan. Dengan ini manajemen di Pontianak jadi tahu kalau kita benar-benar serius untuk aksi ini,” tegas Siswono.
Dalam kesempatan terpisah, Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Abdullah Syam yang mengikuti proses mediasi pada aksi tersebut menyatakan proses mediasi masih belum menemukan titik terang.
"Hal tersebut karena dari pihak PT. Gojek Pontianak belum bisa mengambil keputusan, dan masih menunggu keputusan dari pusat," ujarnya
Kompol Abdullah Syam mengatakan rekan-rekan driver Go Car ini nampaknya sudah tidak sabar karena setiap aksi selalu tidak menemui hasil.
"Sampai terjadi pennyataan sikap, dan dari mereka terkait penyegelan ini hanya akan berlangsung sementara. Sudah konfirmasi penyegelan hanya simbolis sebagai luapan kekesalan dan nanti akan dibuka,” pungkasnya.
Inilah fakta-fakta terkuak tentang aksi Gojek di Depan Kantor Gojek Pontianak.
1. Sempat Ada Aksi Tegang
Puluhan driver Go Car tiba di Halaman kantor Gojek, disana mereka disambut oleh Yendi yang merupakan perwakilan dari Kantor Gojek cabang Pontianak.
Sekitar 15 orang diajak masuk kedalam kantor Gojek lantai dua untuk berdiskusi.
Mereka mencari win-win solution antara driver Go Car dan pihak perwakilan kantor Gojek cabang Pontianak, Yendi.
Terjadi ketegangan saat mediasi yang ditengahi oleh Kapolsek Pontianak Kota Kompol Abdullah Syam, dengan perwakilan PT Gojek.
Ketegangan bermula karena ketika para driver itu mempertanyakan kenapa banyak dari mereka jarang mendapat orderan.
Sementara lainnya sejumlah driver mendapat orderan yang berlebihan namun tak ada jawaban konkret.
Koordinator Aksi Rama mempertanyakan kenapa banyak dari driver Go Car hanya mendapat sedikit orderan per hari.
Bahkan ada yang tidak mendapat orderan sama sekali.