Aneka Pantun
Pantun Natal dalam Bahasa Dayak Kanayatn, Tradisi Umat Kristiani di Kalimantan Barat
Penggunaan bahasa Dayak Kanayatn menjadi bentuk pelestarian budaya sekaligus cara untuk mengekspresikan suka cita Natal dalam nuansa lokal.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Hari Raya Natal merupakan momen penuh sukacita yang dinanti-nantikan umat Kristiani di seluruh dunia.
Tidak hanya menjadi waktu untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga menjadi ajang mempererat tali persaudaraan dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga dan orang-orang tercinta.
Di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Landak, semarak Natal diwarnai dengan tradisi unik dan penuh kearifan lokal.
Salah satu tradisi yang masih terus dijaga oleh masyarakat Dayak Kanayatn adalah berbagi pantun berbahasa daerah kepada sanak saudara, sahabat, dan kerabat dekat.
Pantun-pantun tersebut bukan hanya sekadar rangkaian kata yang indah, melainkan juga sarat akan makna religius, pesan moral, dan harapan akan kedamaian di hari yang suci.
Penggunaan bahasa Dayak Kanayatn menjadi bentuk pelestarian budaya sekaligus cara untuk mengekspresikan suka cita Natal dalam nuansa lokal.
Bahasa Dayak Kanayatn ini dikenal luas dan digunakan di berbagai daerah di Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, hingga Kabupaten Bengkayang.
Menyambut Natal, masyarakat di wilayah-wilayah ini kerap membagikan pantun dengan pesan-pesan damai, suka cita, dan harapan yang tulus.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya lokal, Tribun Pontianak menghadirkan 14 pantun Natal pilihan dalam bahasa Dayak Kanayatn yang bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin merayakan Natal dengan sentuhan budaya asli Kalimantan.
• Contoh Pantun Jalan-Jalan di Kota Malang, Momen Romantis dengan Pesona Alam
1. Kade kita malia bantal,
Bali lah bantal nang barisi gabus.
Kade dah atang ka ari natal,
Ati ku repo dosa di tabus.
Artinya:
Kalau kalian beli bantal,
Beli lah bantal yang berisi busa.
Kalau sudah datang di hari natal,
Hati ku senang dosa di tebus.
2. Batolah tingi kulat ka batang,
Kulat ka batang ka pucuk ano.
Nak lama agik boh iya atang,
Jubata atang nabusa dosa talino.
Artinya:
Betul tinggi jamur di bantang,
Jamur di batang di hujung enao.
Tidak lama lagi ya dia datang,
Tuhan datang menebus dosa manusia.
3. Makan tepo nyingii bantal,
Bantal nang ada pamare jubata.
Batol repo ka ari natal,
Repo bakomo man kaluarga.
Artinya:
Makan tepo memegang bantal,
Bantal yang ada pemberian Tuhan.
Betul senang di hari natal,
Senang berkumpul dengan keluarga.
4. Nongkeng iso ampus ka uma,
Iso" ka pingakng-pingakng nang laki.
Salamat natal untuk diri samua,
Batubuh ringakng man manyak rajaki.
Artinya:
Bawa pisau pergi ke sawah,
Pisau di pinggang, pingang laki-laki.
Selamat natal untuk kita semua,
Sehat badan dan banyak rejeki.
5. Buah kalampe rasanya gatal,
Buah nang pahit buah kuria.
Ina lama agik ari raya natal,
Jubata pasti atang ka dalam dunia.
Artinya:
Natal Dayak
pantun Natal
Budaya Kalimantan
Bahasa Kanayatn
Tradisi Natal
Umat Kristiani
Kalimantan Barat
Natal Indonesia
Kumpulan Pantun Penutup Acara untuk MC, Cocok Buat Semua Kegiatan |
![]() |
---|
UMPASA dalam Kata Sebagai Warisan Doa dan Nilai Luhur Orang Batak |
![]() |
---|
16 Pantun Lucu Bahasa Sunda yang Cocok untuk Hiburan Saat Kumpul Keluarga |
![]() |
---|
25 Pantun Maulid Nabi yang Menginspirasi, Bisa Digunakan dalam Ceramah/Pidato |
![]() |
---|
Contoh Pantun Jalan-Jalan di Kota Malang, Momen Romantis dengan Pesona Alam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.