Dari Warung Sembako hingga Cafe, QRIS Hadir di Perbatasan Aruk

Sudah banyak memakai QRIS di wilayah perbatasan. Dengan QRIS transaksi pembayaran jadi sangat mudah,

|
Editor: Nina Soraya
Dok/Bank Indonesia Kalbar
BIKIN KONTEN - Peserta QRIS Jelajah Indonesia (QJI) 2025 saat membuat konten video ketika berada di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas,Kalimantan Barat. Peserta QJI 2025 menjelajahi titik-titik budaya di tiga daerah (Pontianak, Singkawang dan Sambas). Selama proses ini para peserta juga juga mengampanyekan penggunaan QRIS dan inisiatif digitalisasi sistem pembayaran lainnya kepada masyarakat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - 21 peserta yang terbagi ke dalam tujuh tim ikut dalam ajang QRIS Jelajah Indonesia (QJI) 2025 di Kalimantan Barat pada 19-23 Agustus 2025. Tahun ini QJI mengangkat tema  “Jelajahi Budaya Indonesia, Makin Praktis Pakai QRIS.”

Mereka menjelajahi titik-titik budaya di tiga daerah (Pontianak, Singkawang dan Sambas). Selama proses ini para peserta juga juga mengampanyekan penggunaan QRIS dan inisiatif digitalisasi sistem pembayaran lainnya kepada masyarakat.

Ferris ERRIS Febrio, satu di antara peserta QJI 2025 mengaku salut dengan digitalisasi pembayaran yang telah terjadi perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Oleh karena di cafe, outlet, warung, rumah makan hingga toko sembako di sekitaran PLBN Aruk telah menyediakan pembayaran menggunakan QRIS.

QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.

Puncak PQN 2025, Bank Indonesia Kalbar Lepas 7 Tim QRIS Jelajah Indonesia Berkompetisi

“Sudah banyak memakai QRIS di wilayah perbatasan. Dengan QRIS transaksi pembayaran jadi sangat mudah, tidak ribet dan aman. Ini juga meminimalisir risiko peredara uang palsu (Upal).

Penggunan QRIS juga terbantu karena punya histori transaksi pembayaran yang bisa dicek di Mobile Banking ataupun aplikasi dompet digital,” ungkap Mahasiswa Universita Tanjungpura Prodi Manajemen ini.

Adapun terkait misi yang perlu dilakukan peserta adalah mensosialisasikan program Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP Rupiah) kepada warga di sekitar perbatasan.

Peserta lainnya, Arief Fadillah menuturkan semua misi yang dikerjakan sangat menarik dan paling penting peserta harus paham dengan program yang dimiliki Bank Indonesia.

“Seperti saat misi di Pontianak, kami melakukan edukasi terkait BI-FAST dan Proxy Address. Kami mensosialisasikan bagaimana Proxy Address dapat mempermudah transfer dana hanya dengan menggunakan nomor HP atau email, sekaligus menyampaikan keunggulan BI-FAST: lebih cepat, murah, dan real-time.

Lagi-lagi kami mendapati bahwa literasi masyarakat masih terbatas. Banyak yang baru pertama kali mendengar istilah ini.

Namun, reaksi positif muncul saat mereka menyadari manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari,” ungkap Arief Fadillah. 

Lazzu Fadlin Muslim, peserta QJI 2025 mengatakan program QRIS Jelajah Indonesia 2025 memfokuskan pada unsur budaya, oleh karena itu tempat-tempat yang dikunjungi pun sangat kental budaya. Seperti di Keraton Pontianak, Rumah Radakng, Vihara Sui Kheu Thai Pak Kung.

“Setiap kunjungan tidak hanya menjadi ajang menikmati keindahan dan kearifan lokal, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya mendukung transaksi digital melalui QRIS di sektor pariwisata dan budaya.

Antusiasme peserta ini mencerminkan semangat untuk mengenal, menjaga, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya di Kalimantan Barat,” ungkapnya.


- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved