Di Tengah Gempuran Teknologi Kecerdasan Buatan, BI Kalbar Dorong Jurnalis Melek AI
Menurutnya, penggunaan AI dalam jurnalisme harus memperhatikan prinsip kehati-hatian serta standar etika profesi wartawan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Di era digital yang berkembang pesat, industri jurnalistik mengalami banyak perubahan signifikan. Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini mampu menghasilkan berita secara otomatis, memverifikasi fakta, dan bahkan menulis artikel. Hal ini memunculkan pertanyaan besar: apakah AI merupakan ancaman atau peluang bagi masa depan jurnalis?
Hal ini menjadi bahan diskusi menarik dalam kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan jurnalis dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pembuatan berita yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpW BI) Provinsi Kalimantan Barat.
Narasumber Haresti Asysy Amrihani dari Belajar Lagi mengatakan kehadiran AI menandai percepatan inovasi, di mana pengembang teknologi memanfaatkannya untuk menciptakan sistem yang lebih cerdas dan efisien.
Dia menyebutkan saat ini penggunaan AI sudah masif digunakan di industri jurnalistik. Di global, media yang telah menggunakan AI di antaranya Guardian, LA Times, Washington Post dan lainnya. Begitu pula sejumlah media tanah air mulai menerapkan teknologi AI, meski belum sepenuhnya digunakan secara menyeluruh.
• CONTOH Prompt Buat Foto Polaroid Bersama Orang Tua yang Sudah Meninggal, Lagi Trend Pakai Gemini AI
Menurutnya, penggunaan AI dalam jurnalisme harus memperhatikan prinsip kehati-hatian serta standar etika profesi wartawan.
"Dewan Pers sudah mengeluarkan aturan terkait penggunaan AI. Jadi, jurnalis perlu memastikan akurasi dengan tetap melakukan cross check pada sumber yang kredibel. AI sangat membantu, tapi kendali tetap harus ada di tangan jurnalis," katanya.
Ia menambahkan, pemanfaatan AI dapat meringankan beban teknis jurnalis, misalnya dalam proses transkripsi wawancara atau diskusi panjang. Namun, aspek verifikasi dan independensi tetap menjadi tanggung jawab utama wartawan.
"Penggunaan AI harus tetap berada di bawah kendali manusia dari awal hingga akhir produksi karya jurnalistik. Perusahaan pers juga bertanggung jawab penuh atas konten yang dihasilkan dengan bantuan AI," jelasnya
Sejumlah jurnalis yang ada di Kalimantan Barat mendapatkan pelatihan peningkatan kemampuan jurnalis dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi Artificial Intelegence (AI) dalam mpembuatan berita yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpW BI) Provinsi Kalimantan Barat.
• Google AI Mode Resmi Hadir dengan Bahasa Indonesia, Lebih Relevan dan Mudah Digunakan
"Pelatihan yang diikuti 20 perwakilan media di Kalbar ini mengangkat tema “Optimalisasi Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Produktivitas Jurnalis yang Kredibel dan Berintegritas," kata Analis Yunior BI Kalbar, Malinda Merry J, di Pontianak, Minggu 14 September 2025.
Dia menyampaikan kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas insan media dalam menghadapi era digital yang semakin sarat penggunaan AI.
"Tujuan dari pelaksanaan capacity building ini adalah peningkatan kapasitas rekan-rekan media.
Penggunaan AI di era digital memang tidak bisa dihindari. Namun, kami berharap jurnalis tetap menjadikan kode etik jurnalistik sebagai koridor utama dalam memanfaatkan teknologi tersebut," tuturnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Pelatihan Akupresur Mandiri: Inisiatif Sehat Dosen Indonesia untuk Pekerja Restoran Muslim di Quiapo |
![]() |
---|
UPGRI Pontianak Gandeng Kementerian Gelar Pelatihan Penulisan Paten 2025 |
![]() |
---|
Bhabinkamtibmas Polsek Pontianak Kota Hadiri Pelatihan Edukasi Kesehatan Remaja |
![]() |
---|
Dukung UMKM Tembus Pasar Nasional, PTPN Fasilitasi Pelatihan Fashion Mitra Binaannya |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Meninggalnya Mahasiswa Indonesia di Belanda saat Dampingi Pejabat di Wina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.