Viral Pontianak

6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Aksi Kalbar Merdeka, Parkir Gratis Pontianak, Nenek Korban Uang Palsu

Ratusan mahasiswa dan pemuda tampak memadati lokasi aksi dengan membawa spanduk, poster, hingga pengeras suara.

Editor: Syahroni
Generate by AI :Gemini
KORBAN UANG PALSU - Foto ilustrasi dibuat dengan kecerdasan AI, Jumat 22 Agustus 2025. Pedagang kecil di Pontianak rentan tertipu dan jadi korban peredaran uang palsu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Aksi demonstrasi bertajuk “Kalbar Merdeka” yang digelar Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) di kawasan Tugu Bambu Runcing, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Pontianak, pada Kamis 21 Agustus 2025, masuk dalam deretan 6 Peristiwa Terpopuler Kalbar.

Ratusan mahasiswa dan pemuda tampak memadati lokasi aksi dengan membawa spanduk, poster, hingga pengeras suara.

Orasi lantang mereka menyoroti berbagai persoalan Kalimantan Barat yang dinilai belum merasakan makna kemerdekaan secara utuh meski sudah 80 tahun Indonesia merdeka.

Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, jalannya aksi berlangsung tertib namun penuh semangat.

Sorakan “Kalbar Merdeka” menggema di sekitar Tugu Bambu Runcing, menjadi perhatian masyarakat yang melintas di kawasan tersebut.

Baca juga: PABRIK Uang Palsu di Pontianak Digerebek, Warga Jelimpo Landak & Balai Karangan Sanggau Jadi Aktor

1. MAHASISWA Gelar Aksi "Kalbar Merdeka" Kekayaan Alam Melimpah, Rakyat Kalbar Belum Sejahtera!

AKSI DAMAI - Korlap aksi, Sulthan Daulad Akbar saat melakukan orasi, Aksi ini berlangsung di kawasan Tugu Bambu Runcing, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kamis 21 Agustus 2025. Ia menilai bahwa makna kemerdekaan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan bagaimana rakyat benar-benar merasakan kesejahteraan. 
AKSI DAMAI - Korlap aksi, Sulthan Daulad Akbar saat melakukan orasi, Aksi ini berlangsung di kawasan Tugu Bambu Runcing, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kamis 21 Agustus 2025. Ia menilai bahwa makna kemerdekaan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan bagaimana rakyat benar-benar merasakan kesejahteraan.  (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI ‎)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Suasana kawasan Tugu Bambu Runcing, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Pontianak, pada Kamis 21 Agustus 2025 sore tampak dipenuhi massa aksi yang membawa spanduk, poster, serta lantang menyuarakan aspirasi. 

Mereka adalah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar), yang kembali menggelar demonstrasi bertajuk “Kalbar Merdeka”.

Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, aksi berlangsung tertib meski penuh semangat.

Para demonstran bergantian berorasi, menyoroti kondisi masyarakat Kalimantan Barat yang dinilai belum merasakan makna kemerdekaan secara utuh.

Baca juga: KRONOLOGI Penangkapan Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur di Landak, Pelaku Beraksi Sejak 2024

Kemerdekaan Bukan Seremoni

Koordinator lapangan aksi, Sulthan Daulad Akbar, menegaskan bahwa kemerdekaan sejati tidak boleh dimaknai sebatas upacara atau perayaan tahunan.

Menurutnya, kemerdekaan harus diwujudkan dalam bentuk kesejahteraan yang dirasakan secara nyata oleh seluruh rakyat.

Baca Selengkapnya

2. RESMI Pemkot Pontianak Gratiskan Parkir Beberapa Titik Sentral, Pattimura dan PSP Zona Gratis!

AMANKAN JUKIR - Beberapa juru parkir liar saat diamankan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak bersama tim gabungan dalam operasi penertiban di sejumlah titik, pada Kamis 21 Agustus 2025. Kepala Dishub Kota Pontianak, Trisna, mengatakan terdapat sekitar empat lokasi yang menjadi sasaran operasi.
AMANKAN JUKIR - Beberapa juru parkir liar saat diamankan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak bersama tim gabungan dalam operasi penertiban di sejumlah titik, pada Kamis 21 Agustus 2025. Kepala Dishub Kota Pontianak, Trisna, mengatakan terdapat sekitar empat lokasi yang menjadi sasaran operasi. (Tribun Pontianak/Chris Hamonangan Pery Pardede)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak bersama tim gabungan kembali menindak tegas praktik parkir liar di sejumlah titik rawan. 

Dalam operasi penertiban yang digelar Kamis 21 Agustus 2025, sebanyak delapan juru parkir (jukir) liar berhasil diamankan.

Penertiban ini sempat diwarnai adu mulut antara petugas dan beberapa jukir yang tidak terima diamankan. Namun, situasi akhirnya dapat dikendalikan dengan baik.

Kepala Dishub Kota Pontianak, Yuli Trisna Ibrahim menjelaskan setidaknya ada empat lokasi yang menjadi sasaran operasi. 

Para jukir yang terjaring kemudian didata, dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), serta diberikan pembinaan.

“Pertama kita beri peringatan, kalau masih kedapatan maka akan dilakukan tindakan hukum sesuai Perda Nomor 19 tentang Ketertiban Umum,” tegas Trisna.

Baca Selengkapnya

3. IDENTITAS Suami-Istri Warga Sanggau Ledo Bengkayang Nekat Bobol Rumah Dinas Kajari Singkawang

BOBOL RUMAH KAJARI - Dua tersangka kasus pencurian di Singkawang. Keduanya terbukti melakukan serangkaian aksi pencurian, mulai dari mesin air hingga tabung gas elpiji 3 kilogram.
BOBOL RUMAH KAJARI - Dua tersangka kasus pencurian di Singkawang. Keduanya terbukti melakukan serangkaian aksi pencurian, mulai dari mesin air hingga tabung gas elpiji 3 kilogram. (Tribunpontianak/Widad Ardina)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Singkawang berhasil mengungkap aksi pencurian yang dilakukan sepasang suami istri di wilayah hukum Kota Singkawang.

Keduanya adalah DA (30), warga Dusun Sanggau Kota, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, dan istrinya SV (32).

Pasangan ini terbukti melakukan serangkaian aksi pencurian dengan sasaran barang rumah tangga, mulai dari mesin air hingga tabung gas elpiji 3 kilogram.

Kasus pertama terjadi pada Jumat (15/8/2025) sekitar pukul 03.38 WIB di rumah dinas Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Singkawang di Jalan Gunung Kerinci, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.

Pelaku DA nekat memanjat pagar rumah dinas, memotong pipa paralon, lalu membawa kabur mesin air merk Sanyo berwarna biru.

Barang curian itu kemudian dijual secara COD (Cash on Delivery) kepada orang tak dikenal di sekitar Jalan Pasar Turi.

Baca Selengkapnya

4. Ribuan Anggota Pramuka Padati Apel Besar ke-64 di Halaman Kantor Bupati Mempawah

HARI PRAMUKA - Ratusan anggota Pramuka dari berbagai daerah di Kalimantan Barat mengikuti upacara peringatan Hari Pramuka ke-64 tahun 2025 di halaman Kantor Bupati Mempawah, Kamis 21 Agustus 2025. Mengajak seluruh elemen bangsa dari orangtua, dunia usaha, mitra kerja, hingga pemerintah daerah untuk mendukung gerakan Pramuka.
HARI PRAMUKA - Ratusan anggota Pramuka dari berbagai daerah di Kalimantan Barat mengikuti upacara peringatan Hari Pramuka ke-64 tahun 2025 di halaman Kantor Bupati Mempawah, Kamis 21 Agustus 2025. Mengajak seluruh elemen bangsa dari orangtua, dunia usaha, mitra kerja, hingga pemerintah daerah untuk mendukung gerakan Pramuka. (Diskominfo Mempawah)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Apel Besar Hari Pramuka ke-64 tingkat Kalimantan Barat berlangsung meriah dan khidmat di Halaman Kantor Bupati Mempawah, Kamis 21 Agustus 2025.

Ribuan anggota Pramuka hadir mengikuti upacara yang dipimpin Asisten Administrasi dan Umum Setda Kalbar, Alfian, mewakili Ketua Mabida.

Acara turut dihadiri Bupati Mempawah Erlina, Wakil Bupati Juli Suryadi, Sekda Ismail, serta perwakilan bupati/wali kota se-Kalbar, jajaran OPD, pengurus Kwarda, dan Kwarcab kabupaten/kota.

Ketua Kwarda Kalbar, Syarif Abdullah Alqadrie, menegaskan eksistensi Gerakan Pramuka tetap kuat di usia ke-64 tahun.

“Jumlah anggota Pramuka di Kalbar per 21 Agustus 2025 mencapai 45.179 orang dan akan terus bertambah,” ujarnya.

Sejak 2021-2025, Kalbar juga berhasil melahirkan 450 Pramuka Garuda, termasuk 77 orang dari Kwarcab Mempawah.

"Tahun ini, Kwarda menyiapkan agenda besar, yakni Raimuna Daerah Kalbar 2025 di Sintang pada 25-30 November, serta Musppanitera Daerah dan Musda pada Desember mendatang," katanya.

Baca Selengkapnya 

5. Marak Uang Palsu di Pontianak, Pedagang: Kami yang Kecil Paling Sering Jadi Sasaran

UANG PALSU - suasana dagangan Ayu (46) di sekitar Taman Akcaya, pontianak Kalimantan Barat. 21 Agustus 2025. Ia mengaku pernah sering menerima uang palsu saat masih bekerja di rental PlayStation.
UANG PALSU - suasana dagangan Ayu (46) di sekitar Taman Akcaya, pontianak Kalimantan Barat. 21 Agustus 2025. Ia mengaku pernah sering menerima uang palsu saat masih bekerja di rental PlayStation. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI)

‎TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Maraknya peredaran uang palsu di Pontianak dan sekitarnya membuat pedagang kecil merasa waswas.

‎Meski ada yang belum pernah langsung menjadi korban, tak sedikit pedagang mengaku pernah mendengar maupun menyaksikan rekannya mengalami kerugian akibat menerima uang palsu dari konsumen.

‎Nisa (27), warga Ambawang yang kini berjualan asinan Pontianak di area Taman Akcaya, menuturkan beberapa temannya yang bekerja di apotek hingga pedagang asinan pernah mendapat uang palsu. Modus pelaku, kata dia, biasanya membayar dengan tergesa-gesa agar uang tidak sempat diperiksa.

‎“Saya belum pernah mengalami, tapi teman saya pernah, yang kerja di apotek sama yang jualan asinan Pontianak juga,” ujarnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Kamis 21 Agustus 2025.

‎Nisa mengingatkan pedagang kecil agar lebih berhati-hati dan selalu memeriksa uang sebelum menyerahkan barang yang dibeli konsumen.

Baca Selengkapnya 

6. Kisah Nenek 61 Tahun di Pontianak 3 Kali Jadi Korban Uang Palsu, Kronologi Ungkap Modus Licik Pelaku

UANG PALSU - Nursida (61), seorang pemilik warung menunjukan uang palsu, di Jalan Panglima Aim, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kamis, 21 Agustus 2025. Ia mengaku sudah tiga kali menjadi korban peredaran uang palsu dalam dua bulan terakhir.
UANG PALSU - Nursida (61), seorang pemilik warung menunjukan uang palsu, di Jalan Panglima Aim, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kamis, 21 Agustus 2025. Ia mengaku sudah tiga kali menjadi korban peredaran uang palsu dalam dua bulan terakhir. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO PRABOWO)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kisah pilu seorang nenek pedagang di Pontianak Timur sudah 3 kali menjadi korban uang palsu (upal) lengkap kronologi dan modus licik pelaku.

Nursida (61), seorang pedagang warung di Jalan Panglima Aim, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, mengaku sudah tiga kali menjadi korban peredaran uang palsu dalam dua bulan terakhir.

Nursida menuturkan, kejadian terbaru dialaminya pada pagi hari 17 Agustus 2025 lalu, saat dirinya baru membuka warung sekitar pukul 07.00 WIB.

”Tidak lama setelah membuka warung, datang sepasang suami-istri. Sang suami terlihat pincang. Mereka membeli mie instan dalam jumlah banyak, rokok, dan beberapa kebutuhan lain,” kata Nursida kepada TribunPontianak.co.id, pada Kamis, 21 Agustus 2025 siang.

Lebih lanjut, Nursida mengatakan, setelah berbelanja dengan total Rp170 ribu, pasangan tersebut membayar menggunakan uang pecahan Rp50 ribu palsu, Rp 100 ribu palsu dan Rp10 ribu dua lembar asli.

“Saya tidak sadar waktu itu, rasanya hilang ingatan saja.

Setelah mereka pergi, saya baru curiga.

Baca Selengkapnya

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved