Seminar PGRI Kalbar Jadikan Pancasila Jiwa Pendidikan Generasi Muda

Kehadiran Kapolresta Pontianak, Kombes Pol. Suyono, semakin menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam memperkuat karakter kebangsaan. 

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
SEMINAR GURU -  Foto bersama para guru dan akdemisi yang hadir di seminar, di Aula Hadari Nawawi Universitas PGRI Pontianak, Kamis 21 Agustus 2025. 

TRIBUNPONIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 150 guru, akademisi, dan praktisi pendidikan dari berbagai daerah di Kalbar berkumpul  mengikuti seminar, untuk mencari jawaban bagaimana cara terbaik menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah derasnya arus globalisasi, di Aula Hadari Nawawi Universitas PGRI Pontianak, Kamis 21 Agustus 2025.

Seminar bertajuk “Penguatan Ideologi Pancasila untuk Pendidikan Berkarakter” ini menjadi ruang diskusi penting.

Ketua PGRI Kalbar sekaligus Rektor Universitas PGRI Pontianak, Muhamad Firdaus, menegaskan bahwa pendidikan hari ini tak cukup hanya membekali ilmu pengetahuan.

Anak-anak bangsa juga harus dibentuk karakternya agar tumbuh dengan jiwa kebangsaan yang kuat.

“Pancasila bukan sekadar dasar negara. Ia harus hidup di dalam kurikulum dan dalam perilaku sehari-hari siswa. Inilah tantangan besar kita sebagai guru,” ucap Firdaus.

Kehadiran Kapolresta Pontianak, Kombes Pol. Suyono, semakin menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam memperkuat karakter kebangsaan. 

Ia bahkan menyebut, penguatan Pancasila di sekolah adalah benteng paling kokoh untuk mencegah paham-paham intoleran, radikal, hingga ekstremisme yang bisa merusak persatuan bangsa.

Baca juga: Borneo Forum 2025: Saat Pontianak Jadi Panggung Besar Masa Depan Sawit

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif PGRI. Pendidikan karakter ini bukan hanya tugas guru, tapi tugas bersama, termasuk kami di kepolisian,” ujarnya.

Tiga narasumber dihadirkan yakni Nurhadianto (akademisi PGRI Kalbar), Nur Ikhwan Pratama (Satgaswil Kalbar Densus 88 AT Polri), dan Mustofa Djuniarto (mitra Densus 88 AT Polri dan BNPT).

Mereka membedah strategi konkret untuk menghidupkan Pancasila di kelas. Mulai dari metode pembelajaran kreatif, cara menumbuhkan toleransi sejak dini, hingga bagaimana guru bisa menjadi teladan langsung bagi siswa.

Seminar ini tidak hanya sekadar agenda akademis, tetapi juga momentum refleksi. Bagi para guru yang hadir, acara ini menjadi pengingat bahwa mereka memegang peran penting dalam menjaga arah bangsa. 

Pendidikan bukan hanya soal mengajarkan rumus dan teori, tapi juga soal menanamkan jiwa Pancasila dalam kehidupan nyata generasi muda. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved