Pontianak Sosialisasikan Konsep Baru Adipura, Siapkan Industri Sampah 2026

Kegiatan tersebut di buka langsung Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, tampak hadir juga jajaran SKPD, camat, dan lurah.

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ayu Nadila
PENILAIAN ADIPURA - Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan (Kanan)di dampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmulyono (Kiri) saat diwawancarai usai kegiatan sosialisasi konsep baru penilaian Adipura 2025 di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis 21 Agustus 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak mensosialisasikan konsep baru penilaian Adipura 2025 di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis 21 Agustus 2025.

Kegiatan tersebut di buka langsung Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, tampak hadir juga jajaran SKPD, camat, dan lurah.

Bahasan menjelaskan, terdapat tiga poin utama dalam konsep baru penilaian Adipura, yakni penanganan sampah, pengelolaan anggaran dan keterlibatan masyarakat, serta pembangunan infrastruktur

"Tiga hal inilah yang ditekankan dalam penilaian untuk mendapatkan penghargaan Adipura ke depan," ujarnya kepada tribunpontianak.co.id.

Menurut Bahasan, Kota Pontianak menargetkan kembali meraih penghargaan Adipura.

"Target kami tetap Adipura, Piagam Adipura. Kalau sertifikat Adipura sudah kami dapatkan dua tahun berturut-turut," katanya.

Ia menambahkan, pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis industri akan segera diwujudkan. 

Fasilitas tersebut merupakan hasil hibah dari Bank Dunia senilai Rp207 miliar. 

"Alhamdulillah, penilaian terbaik jatuh kepada Kota Pontianak. Kita diberi hibah untuk membangun pengolahan sampah berbasis industri. Insya Allah dimulai tahun 2026–2028 sudah bisa beroperasi," terang Bahasan.

Baca juga: Dishub Pontianak Amankan 8 Jukir Liar, Beberapa Lokasi Parkir Dipasang Spanduk Parkir Gratis

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan kota. 

"Makanya hari ini kita sosialisasikan, agar SKPD, lurah, dan camat punya satu visi penanganan sampah. Komunikasi juga terus kita lakukan dengan masyarakat melalui RT/RW agar tidak membuang sampah sembarangan atau membuat TPS liar," jelasnya.

Bahasan berharap, pengelolaan sampah yang lebih baik dapat menekan jumlah timbunan sampah harian di Pontianak. 

"Termasuk melalui bank sampah, sehingga bisa menurunkan dari 400 ton lebih per hari menjadi sekitar 300 ton," tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved