Borneo Forum 2025: Saat Pontianak Jadi Panggung Besar Masa Depan Sawit
Di sebuah gedung besar yang dipenuhi spanduk, layar LED, dan aroma kopi robusta khas Kalbar, sekitar 600 peserta berdatangan.
Eddy menegaskan satu hal, momentum tidak boleh hilang. Perang tarif global justru memberi ruang lebih lebar bagi Indonesia untuk memimpin pasar sawit dunia.
Tapi keberhasilan itu hanya bisa dicapai jika tata kelola dikelola lebih rapi, transparan, dan inklusif.
• Audiensi Petani Sawit, Polres Melawi Kerahkan Personel Lakukan Pengamanan di Kantor Bupati Melawi
PR Besar Sawit
Dalam forum ini, salah satu isu paling panas adalah Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Eddy menyebut bahwa progresnya masih lambat, dan ini menjadi tantangan nyata bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Kalau PSR ini berjalan optimal, masyarakat kecil yang bergantung pada sawit akan lebih sejahtera,” ujarnya.
Program PSR tak hanya bicara soal produktivitas. Lebih jauh, ini soal keadilan ekonomi. Saat sawit dituding merusak lingkungan, di sisi lain jutaan keluarga petani menggantungkan hidup pada komoditas emas hijau ini.
GAPKI mendorong sinergi lebih erat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk mempercepat program ini.
Borneo Forum dan Jejaring
Borneo Forum bukan satu-satunya, wadah bagi kegiatan dan pertemuan regional anggota GAPKI untuk konsolidasi.
Ada Andalas Forum di Sumatera. Semua forum ini ibarat jaring laba-laba besar yang menghubungkan industri sawit dengan kebijakan negara.
Eddy menegaskan, forum seperti ini adalah kesempatan emas untuk memberi masukan langsung kepada pemerintah. Borneo Forum 2025 sendiri menjadi bukti bahwa Kolaborasi lintas sektor bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.
Kolaborasi Pemerintah dan Industri
Tak hanya GAPKI yang bersuara, pemerintah pun menunjukkan keseriusannya. Baginda Siagian, Direktur Tanaman Kelapa Sawit Kementerian Pertanian, menegaskan bahwa pemerintah akan tetap mendukung industri sawit sebagai salah satu penopang utama ketahanan pangan nasional.
Dukungan serupa datang dari Christianus Lumano, Staf Ahli Gubernur Kalimantan Barat. Ia mengingatkan bahwa di balik tantangan global, potensi sawit di Kalbar masih sangat besar.
Jika dikelola dengan bijak, sawit tak hanya memperkuat ekonomi, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
• Tim Gabungan Butuh Waktu Panjang Padamkan Api di Lahan Kebun Karet dan Sawit yang Terbakar
GAPKI Se-Kalimantan Gelar Borneo Forum ke-8: Catat Tanggal, Lokasi, dan Agenda Acaranya |
![]() |
---|
Menteri Hanif Apresiasi Perusahaan Anggota Gapki yang Aktif Bantu Tangani Karhutla |
![]() |
---|
Gapki Kalbar Ungkap Upaya Preventif Perusahaan Sawit Hadapi Ancaman Karhutla |
![]() |
---|
Semester I di 2025, Sebanyak 1.279,8 Ton Bungkil Kelapa Sawit Ekspor Melalui PLBN Badau ke Malaysia |
![]() |
---|
Tiga Kali Gelapkan TBS, Tiga Pekerja Perkebunan Sawit di Kubu Raya Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.