Imigrasi Kalbar Ajak Sinergi Kelola Tenaga Kerja Asing dan Investasi

Ia menambahkan, pihaknya terus membuka ruang dialog dan komunikasi yang konstruktif agar kebijakan serta prosedur keimigrasian dapat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
GELAR SOSIALISASI - Imigrasi Kalbar menggelar sosialisasi dan fungsi keimigrasian terkait kenyamanan dan keamanan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Hotel Mercure, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Pontianak, Rabu, 13 Agustus 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peran keimigrasian tidak hanya sebatas pengawasan dan pengendalian, tetapi juga mencakup fungsi sebagai fasilitator pembangunan nasional, termasuk di sektor ketenagakerjaan dan investasi.

Pelaksana Harian Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Kalimantan Barat, Alberthus Santani Fenat, mengatakan keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia jika dikelola dengan baik, dapat memberi manfaat bagi transfer pengetahuan dan peningkatan kualitas SDM nasional.

“Kami ingin menegaskan komitmen Imigrasi dalam menciptakan hubungan yang kondusif, aman, dan nyaman bagi TKA, tanpa mengesampingkan prinsip pengawasan dan penegakan hukum yang tegas dan terukur," kata Alberthus, di Hotel Mercure, Kota Pontianak, pada Rabu 13 Agustus 2025.

Ia menambahkan, pihaknya terus membuka ruang dialog dan komunikasi yang konstruktif agar kebijakan serta prosedur keimigrasian dapat dipahami secara utuh dan diterapkan dengan baik oleh para pengguna layanan.

Destinasi Wisata Sejarah di Tepi Sungai Kapuas, Makam Kesultanan Pontianak

Alberthus juga mengajak semua pihak untuk bersinergi membangun sistem keimigrasian yang adaptif, inklusif, dan berdaya saing. 

“Indonesia harus ramah bagi investasi, namun tetap berdaulat dalam penegakan hukum,” tegasnya.

Kalimantan Barat, lanjutnya, memiliki perbatasan darat terpanjang di Indonesia, yakni 966 kilometer yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur. 

"Kondisi ini menjadikan wilayah Kalbar sangat strategis sekaligus rawan potensi pelanggaran keimigrasian seperti penyalahgunaan izin tinggal, masuknya TKA ilegal, kejahatan lintas negara, hingga tingginya arus investasi asing di sektor perkebunan, pertambangan, dan energi," pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved