7 Pejuang Asal Ngabang Landak Namanya Diabadikan di Tugu Digulis atau Tugu Bambu Runcing Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tugu Digulis yang berdiri tegak di tengah Kota Pontianak mempunyai kisah menarik.

Tugu Sebelas Digulis atau dikenal juga dengan Tugu Bambu Runcing yang berlokasi tepat di Jalan Ayani di kawasan Universitas Tanjungpura.

Terdapat 11 monumen bambu runcing yang beridi tegak yang melambangkan kisah 11 pejuang asal Kalbar yang dibuang atau diasingkan ke Boven Digoel (Digul), Papua, oleh rezim Hindia Belanda karena dianggap mengancam kekuasaan kolonial.

Mereka adalah cendikiawan atau pemikir yang luar biasa sehingga dianggap sebagai ancaman oleh rezim Hindia Belanda kala itu.

Baca juga: 2 Kue Tradisional Ngabang Landak yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh Saat Berkunjung di Kota Intan Landak

Peristiwa pengasingan 11 pejuang Kalimantan Barat ke Boven Digoel terjadi pada tahun 1927.

Dari 11 tokoh yang diasingkan oleh Hindia Belanda terdapat 7 diantaranya berasal dari Ngabang atau Kabupaten Landak saat ini.

1. Gusti Soeloeng Lelanang

2. Moehammad Sohor

3. Gusti Djohan Idrus

4. Gusti Moehammad Situt Machmud

5. Achmad Su'ud bin Bilal Achmad

6. Moehammad Hambal alias Bung Tambal 

7. Ya' Moehammad Sabran 

Baca juga: 5 Fakta Gunung Seha Landak Kalbar, Cocok Bagi Pendaki Pemula Cari Sensasi Tantangan Mendaki

Kisah di Balik Bambu Runcing

Monumen ini dikenal juga sebagai Tugu Bambu Runcing atau Tugu Sebelas Digulis, dan diresmikan pada 10 November 1987 oleh Gubernur Kalbar kala itu, H. Soedjiman.