Berita Viral

Dendam Sandwich 4 Tahun Berujung Darah, Dua Pemilik Toko Roti di Paterson Jadi Korban Penusukan

Ia mengklaim makanan itu membuatnya sakit perut, lalu menyimpan dendam yang tak pernah padam.

YouTube NBC
DENDAM SANDWICH - Foto ilustrasi hasil olah YouTube BC, Senin 11 Agustus 2025, memperlihatkan toko roti keluarga The Baladna Bakery di Paterson, New Jersey lokasi penusukan akibat dendam sandwich berisi terong. Pelaku mengklaim makanan itu membuatnya sakit perut, lalu menyimpan dendam yang tak pernah padam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Empat tahun lalu, seorang pria membeli sandwich berisi terong di sebuah toko roti keluarga di Paterson, New Jersey. 

Ia mengklaim makanan itu membuatnya sakit perut, lalu menyimpan dendam yang tak pernah padam.

Kamis 31 Juli 2025 siang, dendam itu meledak menjadi kekerasan ketika pria tersebut mendatangi The Baladna Bakery dan menyerang dua pemiliknya, Abed dan Mohammad Assad. 

“Dia bilang, ‘Kamu kasih aku terong di sandwich, perutku sakit waktu itu,’ dan semacamnya,” ungkap Moneer Simrin, teman korban, mengenang ucapan pelaku. 

Mohammad ditusuk di bagian perut, sementara Abed yang mencoba melerai justru terkena luka sabetan di lengan. 

Seorang saksi mata menggambarkan suasana mencekam saat melihat salah satu korban berdarah di luar toko, menyebut keduanya sebagai “orang-orang yang sangat baik”. 

Kini, Mohammad masih dirawat di rumah sakit, pelaku masih buron, dan warga berharap keamanan di lingkungan mereka segera pulih.

Baca juga: Tiga Anak di Oviedo Diselamatkan Setelah 4 Tahun Terisolasi di Rumah Akibat Trauma Covid

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Percekcokan Berubah Jadi Penusukan?

Dari Adu Mulut ke Aksi Brutal

Kejadian bermula dari adu argumen antara pelaku dan Mohammad Assad, salah satu pemilik toko. 

Perdebatan yang awalnya tampak seperti masalah sepele itu dengan cepat berubah menjadi serangan bersenjata.

Mohammad ditusuk di bagian perut. Abed Assad, saudaranya, yang mencoba melerai justru terkena sabetan di lengan. 

Luka yang dialami keduanya cukup serius dan membuat situasi di dalam toko berubah panik.

Kesaksian Warga Sekitar

Seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi menceritakan suasana mencekam yang ia lihat.

“Ada teriakan, jadi saya keluar dan lihat salah satu pemilik toko roti itu memegangi lengannya. Lengannya berdarah,” ujarnya kepada ABC 7.

Ia menambahkan bahwa kedua korban dikenal sebagai pribadi yang ramah dan disukai oleh pelanggan maupun tetangga.

“Semua orang terkejut, mereka itu orang-orang yang sangat baik,” imbuhnya.

Detik Mencekam Jembatan Jiangjun Putus, Wisata Indah di Xiata Scenic Area Berakhir dengan Tangisan

Apa Dampak Insiden Ini Bagi Keluarga dan Lingkungan?

Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Kedua korban segera dilarikan ke Saint Joseph’s University Hospital. Mohammad masih menjalani perawatan intensif hingga Minggu 3 Agustus 2025, sedangkan Abed sudah diizinkan pulang meski masih dalam masa pemulihan.

Bagi keluarga Assad, insiden ini bukan hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma emosional. 

The Baladna Bakery, toko roti keluarga yang mereka bangun dengan susah payah, harus ditutup sementara demi keamanan.

Kekhawatiran Masyarakat Paterson

Insiden ini membuat warga di distrik bisnis Paterson merasa resah. 

Kekerasan seperti ini jarang terjadi di kawasan mereka, apalagi dipicu oleh persoalan yang dianggap tak masuk akal.

Wali Kota Paterson, Andre Sayegh, langsung turun ke lokasi untuk menenangkan warga dan pemilik usaha lain.

“Mereka khawatir. Hal seperti ini tidak biasa terjadi di kawasan itu, jadi saya mencoba meredakan ketakutan mereka dan meyakinkan bahwa departemen kepolisian akan fokus penuh untuk menangkap siapa pun pelaku kekerasan tragis ini,” tegasnya.

Siapa Pelaku dan Mengapa Masih Buron?

Pelaku terakhir kali terlihat melarikan diri ke arah Main Street. 

Hingga kini, pihak kepolisian belum merilis ciri-ciri fisik atau identitasnya, demi kelancaran penyelidikan.

Bagi warga Paterson, ketidakjelasan ini membuat rasa was-was terus menghantui. 

Banyak yang berharap polisi segera menangkap pelaku agar keamanan kembali pulih.

Mengapa Kasus Ini Menjadi Sorotan?

Kisah ini menarik perhatian publik bukan hanya karena kekerasannya, tetapi juga karena motifnya yang tidak biasa dendam atas isi sandwich empat tahun lalu. 

Bagi sebagian orang, cerita ini terdengar seperti lelucon kelam. 

Namun bagi korban dan keluarganya, ini adalah tragedi yang mengubah hidup mereka.

Kejadian ini mengingatkan bahwa dendam yang tak diatasi dapat membesar menjadi tindakan yang merugikan banyak pihak. 

Kasus ini juga menunjukkan pentingnya kesehatan mental dan pengendalian emosi, terutama dalam interaksi sehari-hari.

Bagaimana Harapan Warga ke Depannya?

Masyarakat Paterson kini bersatu dalam dukungan moral bagi keluarga Assad. 

Beberapa pelanggan tetap bahkan mengungkapkan kerinduan mereka akan aroma roti hangat dari The Baladna Bakery yang kini sepi.

Banyak yang menantikan hari di mana toko itu kembali buka, dan para pemiliknya bisa melayani pelanggan dengan senyum ramah seperti dulu. 

Namun untuk saat ini, fokus utama tetap pada pemulihan korban dan penangkapan pelaku.

Sebagaimana disampaikan seorang tetangga,

“Kami hanya ingin mereka sembuh dan merasa aman lagi. Ini adalah komunitas kami, dan kami ingin melihatnya kembali damai.”

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dendam karena Beli Sandwich Diisi Terong, Pria AS Tusuk Pemilik Toko

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved