ANGKA Kematian Ibu dan Anak di Landak Masih Tinggi, Bupati Karolin Minta Bidan Tingkatkan Peran

Hal itu ia sampaikan dalam peringatan HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang digelar di Aula Kantor Bupati Landak, Sabtu 9 Agustus 2025.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
NASI TMPENG - Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa MH saat menerima nasi tumpeng pada HUT IBI ke 74 pada Sabtu 9 Agustus 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK – Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa, menegaskan pentingnya peran bidan dalam menekan angka kematian ibu dan anak yang masih tergolong tinggi di Kabupaten Landak.

Hal itu ia sampaikan dalam peringatan HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang digelar di Aula Kantor Bupati Landak, Sabtu 9 Agustus 2025.

Berdasarkan data BKKBN dan Kementerian Kesehatan RI, angka kematian ibu di Kabupaten Landak pada tahun 2024 mencapai 72 per 100.000 kelahiran hidup atau setara 4 kasus.

Sementara angka kematian anak tercatat 8 per 1.000 kelahiran hidup atau 42 kasus.

“Angka-angka ini masih tergolong tinggi. Menjadi tugas kita bersama, khususnya para bidan, untuk memastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai,” tegas Karolin.

Baca juga: KRONOLOGI HONDA Brio Maut di Pagi Buta Kubu Raya! Pejalan Kaki Tewas Tragis Terseret & Hantam Truck

Menurutnya, salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan. 

Banyak kasus ditemukan, ibu hamil datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam kondisi darurat, seperti eklampsia atau tekanan darah tinggi, sehingga harus segera dirujuk.

“Tantangan bidan di lapangan sangat besar. Bukan hanya memberikan layanan medis, tapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara rutin,” ujar Karolin.

Ia mendorong para bidan untuk bersikap tangguh, adaptif, dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi masyarakat.

Baca juga: 10 Ide Lomba 17 Agustus 2025 untuk Bapak-Bapak, Seru, Lucu, dan Bikin Kompak di HUT ke-80 RI

Karolin juga mengingatkan pentingnya membangun jejaring dan komunikasi yang baik dengan semua pihak, termasuk perangkat desa, tenaga medis lain, hingga tokoh masyarakat, demi kelancaran penanganan di lapangan.

Selain menangani kesehatan ibu dan anak, bidan juga memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang kualitas ASI dan perawatan pasca persalinan.

Edukasi ini diharapkan dapat membantu menekan angka stunting di Kabupaten Landak.

“Peran bidan itu strategis. Mereka adalah garda terdepan yang bisa membantu kita membangun generasi yang sehat sejak dari kandungan,” pungkas Karolin.

Mencegah kematian ibu dan bayi memerlukan langkah terpadu yang melibatkan ibu hamil, keluarga, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Berikut beberapa cara yang efektif:

1. Pemeriksaan kehamilan rutin (Antenatal Care)

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved