Yayasan Palung Adakan Training Guru, Menanam Nilai Konservasi Sejak Dini
Berkolaborasi dengan Yayasan Palung dan instansi terkait untuk program lanjutan pendidikan lingkungan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Yayasan Palung melalui Program Pendidikan Lingkungan kembali menggelar kegiatan Training Guru dengan tema “Menanam Nilai Konservasi Sejak Dini, Kolaborasi Pendidikan dan Perlindungan Orangutan” di SDN 06 Sungai Laur, Selasa 28 hingga Rabu 29 Juli 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 29 guru dari empat sekolah, yaitu SDN 06, SDN 02, SDN 22, dan SMPN 03 Sungai Laur.
Adapun kegiatan ini bertujuan memperkuat peran guru dalam menyampaikan nilai-nilai lingkungan dan konservasi orangutan di ruang-ruang kelas.
Kegiatan training guru secara resmi dibuka oleh Pengawas SD Kecamatan Sungai Laur, Bapak Akilas, S.Pd yang memberikan apresiasi terhadap sinergi Yayasan Palung dan instansi pendidikan dalam mendukung pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan.
Dalam sambutannya, Widiya Octa Selfiany, selaku Manajer Program Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung, menyampaikan pentingnya memperkuat pendidikan karakter guru sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi peduli lingkungan.
Menurutnya, “Guru tidak hanya menjadi penyampai materi, tapi juga panutan dalam menginternalisasi nilai-nilai seperti tanggung jawab, kepedulian, dan cinta terhadap alam.”
Kegiatan training guru tersebut dilaksanakan selama dua hari dengan mengetengahkan beberapa materi tentang konservasi orangutan, integrasi kurikulum tematik, serta pembuatan media pembelajaran kreatif yang relevan dengan isu lingkungan sekitar.
Para peserta juga dibimbing secara langsung dalam menyusun RPP bertema konservasi dan praktik pembuatan media ajar.
Materi diberikan oleh para narasumber profesional dari Balai Taman Nasional Gunung Palung, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Barat, dan tim Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung.
Baca juga: Adakan Workshop, Yayasan Palung Ajak Generasi Muda Sebagai Kader yang Peduli Lingkungan
Pada hari kedua, peserta mengikuti sesi diskusi panel dan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Dalam sesi ini, para guru berkomitmen untuk:
1. Mengintegrasikan materi konservasi dan karakter cinta lingkungan dalam pembelajaran di kelas.
2. Membentuk kelompok kerja guru peduli lingkungan di masing-masing sekolah.
3. Melakukan aksi nyata seperti gerakan menanam pohon, mengelola sampah, atau proyek lingkungan sederhana bersama siswa.
4. Berkolaborasi dengan Yayasan Palung dan instansi terkait untuk program lanjutan pendidikan lingkungan.
Kegiatan ini ditutup dengan pembagian sertifikat dan harapan besar agar para guru menjadi agen perubahan dalam membentuk karakter generasi muda yang berwawasan konservasi.
Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman selama pelatihan, para guru diyakini mampu menjadi ujung tombak pelestarian lingkungan dan orangutan di wilayah Sungai Laur dan sekitarnya. (Widiya Octa Selfiany)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Lewat Program Silvofishery, Desa Dabong Jadi Contoh Perpaduan Konservasi Mangrove |
![]() |
---|
Yayasan Palung dan UPT KPH Kayong Ajak Kades dan LPHD Studi Langsung ke LPHD Lubuk Beringin Jambi |
![]() |
---|
Kronologi Macan Tutul Kabur dari Lambang Park Zoo, Jejak Terakhir Terundus di Hutan Tangkuban Parahu |
![]() |
---|
BioFub 2025: Kolaborasi Global untuk Konservasi, Biologi Masa Depan dan Pembangunan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Hari Orangutan Sedunia 2025, Ini Rangkaian Kegiatan yang Yayasan Palung Lakukan Bersama Para Pihak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.