Polsek Sekayam Verifikasi 8 Titik Hotspot, Pastikan Api Padam dan Lahan Aman untuk Tanam Padi
Kami memahami kebutuhan petani, namun pengendalian karhutla harus tetap menjadi prioritas
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Dalam upaya mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Polsek Sekayam melaksanakan kegiatan verifikasi terhadap delapan titik hotspot yang terpantau melalui Aplikasi Brin Fire Hotspot di wilayah Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Rabu 30 Juli 2025.
Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah personel kepolisian yang menyisir beberapa desa yang terindikasi terdapat titik panas.
Dari hasil pengecekan di lapangan, seluruh titik hotspot yang terpantau telah dalam kondisi padam.
Lokasi-lokasi tersebut tersebar di sejumlah dusun dan desa, seperti Dusun Paus Desa Balai Karangan, Dusun Berungkat dan Dusun Bungkang Desa Bungkang, serta Dusun Bantan dan Dusun Lubuk Sabuk di Desa Lubuk Sabuk.
Mayoritas lahan yang diperiksa memiliki luas antara 0,6 hingga 0,9 hektare dan digunakan masyarakat setempat untuk kegiatan pertanian, khususnya menanam padi.
Kapolsek Sekayam, Iptu Junaifi, SH, menyampaikan bahwa kegiatan pengecekan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada potensi karhutla lanjutan yang membahayakan lingkungan dan masyarakat.
“Kami tidak hanya melakukan pemantauan melalui aplikasi, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk memverifikasi secara fisik. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan dan ketertiban di wilayah Sekayam,” ujar Kapolsek.
Delapan personel Polsek Sekayam dikerahkan dalam kegiatan ini. Mereka melaksanakan sejumlah langkah seperti pendataan, pengecekan lokasi, serta berkoordinasi dengan perangkat desa dan masyarakat sekitar.
Pendekatan persuasif dan humanis menjadi metode utama yang digunakan dalam menggali informasi dari warga terkait aktivitas pembakaran lahan.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa lahan yang terbakar dibersihkan secara gotong royong menggunakan metode tradisional, seperti penyiraman air dengan ember dan alat sederhana lainnya.
• Cegah Karhutla, Polsek Beduai Lakukan Verifikasi 10 Titik Hotspot
Pembakaran dilakukan terbatas dan diawasi oleh pengurus desa maupun tokoh adat setempat, sesuai dengan kearifan lokal yang telah berlangsung turun-temurun.
“Meski titik api telah padam, kami tetap mengingatkan warga agar selalu berhati-hati dan mengikuti ketentuan yang berlaku. Pembakaran lahan dengan alasan apapun tetap harus dikendalikan. Kita semua punya tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan,” tegas Kapolsek Junaifi.
Ia juga menekankan bahwa seluruh lahan yang diperiksa tidak melebihi luas dua hektare, yang merupakan batas yang diatur untuk pembukaan lahan secara tradisional.
Petani di wilayah tersebut umumnya menanam komoditas pangan seperti padi, cabai, dan jagung.
Polres Sanggau Laksanakan Gerakan Pangan Murah, Sediakan 1 Ton Beras untuk Warga |
![]() |
---|
Satgas Pangan Polda Kalbar Lakukan Pengecekan Harga dan Stok Beras di Pontianak |
![]() |
---|
Kapolsek Meliau Tekankan Integritas dan Disiplin Anggota Dalam Anev Mingguan |
![]() |
---|
Selundupkan Sabu 77.74 Kg dan Ekstasi 54.785 butir ke Kapuas Hulu, 3 WNA Malaysia Diamankan |
![]() |
---|
Polda Kalbar Ungkap 9 Kasus Narkoba Dengan Barang Bukti 86,189 Kg Sabu dan 54,801 Butir Ekstasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.