Berita Viral

Menanti Ibu di Ambang Pintu, Kisah Dafa dan Syafa Anak Panti yang Belajar Bertumbuh dalam Rindu

Mereka kerap bertanya, "Kapan ibu menjemput kami?" pertanyaan yang belum pernah terjawab hingga kini. 

YouTube Tribun Timur
ANAK MENANGIS - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribun Timur, Selasa 29 Juli 2025, memperlihatkan anak menangis. Tangisan juga terjadi di sebuah kamar kecil di lantai dua Panti Sosial Darunnajah, Dafa (9) dan Syafa (7) menjalani hidup tanpa pelukan ibu sejak dititipkan sang ibu yang terpaksa merantau karena himpitan ekonomi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Di sebuah kamar kecil di lantai dua Panti Sosial Darunnajah, Dafa (9) dan Syafa (7) menjalani hidup tanpa pelukan ibu sejak dititipkan sang ibu yang terpaksa merantau karena himpitan ekonomi. 

Setelah ayah mereka meninggal, dunia kakak beradik ini seakan runtuh. 

Mereka kerap bertanya, "Kapan ibu menjemput kami?" pertanyaan yang belum pernah terjawab hingga kini. 

Meski awalnya penuh tangis, perlahan hari-hari mereka berubah menjadi rutinitas yang penuh tawa, berkat kasih sayang dari para pengasuh. 

"Kami rawat seperti anak sendiri," ujar Silvia Andiani, Ketua Yayasan Darunnajah. 

Namun Lebaran yang seharusnya jadi momen bahagia justru kembali menyisakan sunyi; sang ibu tak datang lagi, dan kabar pun tak pernah tiba. 

Di tengah kehilangan yang mendalam, yayasan terus menjaga harapan mereka, memastikan pendidikan dan masa depan tetap menyala.

Derita Baby Face di Usia 44 Tahun, Jang Nara Ungkap Tekanan Psikologis di Balik Citra Wajah Muda

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Mengapa Dafa dan Syafa Harus Tinggal di Panti Sosial?

Kehilangan Ayah dan Tekanan Ekonomi

Kehidupan Dafa dan Syafa berubah drastis setelah ayah mereka meninggal. 

Kehilangan figur ayah menjadi pukulan pertama. 

Disusul dengan beban ekonomi yang menghimpit sang ibu, pilihan untuk menitipkan anak-anak ke panti sosial akhirnya tak terelakkan. 

"Selayaknya anak kecil ya, mereka menangis waktu awal dititipkan di sini," kata Husnul Hotimah, salah satu pendiri Yayasan Darunnajah, Sabtu 26 Juli 2025.

Sang ibu memilih merantau ke luar kota, berusaha melunasi utang dan bertahan hidup. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved