Derita Baby Face di Usia 44 Tahun, Jang Nara Ungkap Tekanan Psikologis di Balik Citra Wajah Muda

Bagaimana Ekspektasi Publik Membentuk Citra yang Menyulitkan?

Di balik pujian atas penampilannya yang tak lekang oleh waktu, Jang justru merasa identitasnya di dunia hiburan terkunci. 

Menurutnya, wajah muda membuat orang sering kali mengira usianya jauh di bawah kenyataan. 

Dampaknya, tawaran peran yang datang pun cenderung seragam, tokoh-tokoh manis, polos, dan ramah.

Hal ini bukan hanya menghambat pertumbuhan kariernya sebagai seorang aktris, tetapi juga menyulitkan secara psikologis. 

Jang merasa publik mengharapkannya selalu bersikap baik dan tidak pernah marah, dua karakteristik yang menurutnya tidak selalu bisa ia penuhi sebagai manusia biasa.

"Orang-orang berharap saya selalu bersikap baik, tidak pernah marah. Itu jadi tantangan saat bekerja," katanya seperti dikutip dari Kbizboom, Minggu 27 Juli 2025.

Jang bahkan mengaku bingung dengan arah kariernya. 

Ia merasa tekanan untuk terus mempertahankan citra muda tidak realistis dan cenderung membatasi potensi aktingnya.

• Lampaui Batas Fisik Pelajar dengan Cerebral Palsy Raih Emas Kedua Olimpiade Matematika Internasional

Apakah Citra Baby Face Menghambat Peran yang Lebih Dewasa?

Mengapa Sulit Bagi Jang Nara untuk Beralih ke Karakter yang Matang?

Meskipun sudah lebih dari dua dekade berkecimpung di dunia hiburan, Jang mengaku masih sering "terjebak" dalam peran lama yang mengedepankan sisi manis dan muda. 

Penampilannya yang tetap segar memang menjadi daya tarik, namun justru membuat casting director ragu menawarkan karakter yang lebih dewasa dan kompleks.

Para penggemarnya pun menyadari dilema ini. 

Di platform Weibo, sejumlah komentar menyuarakan empati terhadap Jang.