Teknisi Ponsel Bisa Hasilkan Rp 5 Juta per Bulan

Satarudin juga mengaku telah menghubungi pengelola PCC agar menurunkan biaya sewa tempat demi mendukung acara tersebut. 

Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI
PENGHASILAN TEKNISI PONSEL - Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin saat menyampaikan sambutan dalam acara Gathering X CPU Competition Nasional yang digelar oleh Teknisi Ponsel Indonesia wilayah Kalimantan di Pontianak Convention Center (PCC), Sabtu 26 Juli 2025. Ia mengatakan satu orang teknisi bisa hasilkan Rp 5 juta sebulan, itu sudah di atas UMR, Ini potensi besar. 

Laporan Tribun Pontianak, FAISAL ILHAM MUZAQI

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin menghadiri Gathering X CPU Competition Nasional yang digelar oleh Teknisi Ponsel Indonesia Wilayah Kalimantan di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Sabtu 26 Juli 2025.

Dalam sambutannya, Satarudin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang diikuti oleh para teknisi ponsel dari berbagai daerah, bahkan dari beberapa negara.

Ia menyebut kegiatan ini sebagai ajang positif yang membuka peluang kerja baru, khususnya bagi generasi muda Kota Pontianak.

"Teknisi ponsel ini tidak perlu melamar kerja, cukup punya keahlian dan kemauan belajar. Ini bisa jadi solusi untuk menekan angka pengangguran," ujarnya.

Satarudin juga mengaku telah menghubungi pengelola PCC agar menurunkan biaya sewa tempat demi mendukung acara tersebut. 

"Kegiatan seperti ini membawa nama baik Kota Pontianak. Bahkan saya bilang, kalau bisa digratiskan," katanya disambut tepuk tangan peserta.

Ia juga mendorong agar area kosong di Matahari Mall Pontianak dapat dimanfaatkan sebagai pusat layanan teknisi ponsel. Menurutnya, langkah itu tak hanya menghidupkan kembali mal yang kini sepi, tapi juga membuka banyak lapangan kerja baru.

Baca juga: Wagub Kalbar Usul Ruang Kosong di Matahari Mall Pontianak Jadi Pusat Teknisi Ponsel dan UMKM Digital

"Kalau satu orang teknisi bisa hasilkan Rp 5 juta sebulan, itu sudah di atas UMR. Ini potensi besar," tegasnya.

Satarudin juga menyayangkan absennya perwakilan dari Pemkot Pontianak dalam acara tersebut, terutama dari Dinas Tenaga Kerja. Ia berharap ke depan pemerintah kota bisa lebih hadir dan mendukung pengembangan sektor informal seperti ini.

"Kalau bisa, saya bantu dari sisi regulasinya, Pak Wagub bantu dari sisi kebijakan provinsi. Supaya para teknisi kita ini bisa benar-benar berdaya dan punya tempat," tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved