Karhutla Kalbar
DLH Catat Lonjakan Penurunan Kualitas Udara di Pontianak, Malam Hari Paling Rentan
Ia menambahkan, meskipun kualitas udara membaik setelah pukul 08.00 pagi, namun tetap berada dalam kategori tidak sehat pada waktu subuh.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO,ID,PONTIANAK - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak mencatat terjadi lonjakan penurunan kualitas udara dalam tiga hari terakhir, terutama pada malam hingga dini hari.
Data ini diperoleh dari alat pengukur kualitas udara (AQMS) yang terpasang di Kecamatan Pontianak Tenggara.
Kepala DLH Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, menyampaikan bahwa lonjakan penurunan kualitas udara paling ekstrem terjadi pada Kamis (24/7) malam.
“Berdasarkan data alat AQMS kami, tiga hari berturut-turut ini terjadi lonjakan kualitas udara pada jam-jam tertentu. Yang paling ekstrem terjadi pada malam hingga subuh. Tercatat terakhir tadi malam, pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB, kondisi kualitas udara di Pontianak dalam kategori sangat tidak sehat,” ujar Syarif saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 25 Juli 2025.
Ia menambahkan, meskipun kualitas udara membaik setelah pukul 08.00 pagi, namun tetap berada dalam kategori tidak sehat pada waktu subuh.
• Harga Emas di Pontianak Hari Ini Alami Penurunan, Harga per Gram Rp Rp2084000
“Ini memang berangsur-angsur membaik setelah subuh, tapi tetap tidak masuk dalam kategori baik atau sedang. Masih tidak sehat sampai sekitar jam delapan pagi, baru setelah itu kualitas udara membaik,” jelasnya.
Terkait kondisi ini, DLH Kota Pontianak telah menyampaikan laporan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Pemerintah kota tengah mempertimbangkan kebijakan untuk mengantisipasi dampaknya, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak.
“Kami menunggu arahan dari Bapak Wali Kota. Biasanya akan dipertimbangkan apakah jam belajar anak sekolah perlu diundur, karena setelah pukul delapan kondisi udara membaik. Atau untuk sementara, anak-anak diminta menggunakan masker saat ke sekolah,” tutur Syarif.
DLH juga mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hingga dini hari.
“Kalau tidak ada kegiatan yang sangat penting, kami minta masyarakat tidak keluar rumah pada malam hingga subuh. Berdasarkan data kami, saat-saat itu udara dalam kondisi sangat tidak sehat,” katanya.
Ia menjelaskan, penurunan kualitas udara ini terjadi karena cuaca panas dan minimnya curah hujan, yang memicu kebakaran lahan di beberapa lokasi.
“Kami akui, di Pontianak ada beberapa kejadian kebakaran. Namun cepat dipadamkan sehingga tidak menimbulkan hotspot,” jelasnya.
Syarif menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pontianak melalui Wali Kota dan Wakil Wali Kota telah memerintahkan satuan tugas untuk bersiaga di lapangan guna mencegah kebakaran meluas.
“Satgas kami standby di lapangan untuk memantau. Jangan sampai Pontianak mengalami kebakaran lahan yang besar,” pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Dinas Lingkungan Hidup
Syarif Usmulyono
Kualitas Udara
kualitas udara pontianak
Karhutla Kalbar
Pontianak
Kalimantan Barat
Kalbar
Jumat 25 Juli 2025
| PT Agrolestari Mandiri dan BPBD Ketapang Serukan Kolaborasi Sektoral Cegah Karhutla |
|
|---|
| Pemerintah Komitmen Perkuat Antisipasi Karhutla Jangka Panjang di Kalbar |
|
|---|
| BPBD Sebut Total Luas Kebakaran Hutan Singkawang Capai 242 Hektare |
|
|---|
| Titik Panas Berkurang, Namun Karhutla Masih Berpotensi Terjadi di Kalbar |
|
|---|
| Kapolsek Segedong Bersama Forkopimcam Tinjau Lokasi Karhutla di Desa Peniti Besar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.