Abdul Mukti: Bulog Wajib Beli Jika Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah

“Kalau harga di atas HPP, alhamdulillah petani bisa mendapatkan benefit lebih. Tapi bila di bawah HPP, Bulog tetap wajib untuk membeli,” katanya.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
WAWANCARA - Kepala Cabang Bulog Sintang, Abdul Mukti. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa menyerap gabah hasil panen petani karena harganya saat ini berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Cabang Bulog Sintang, Abdul Mukti, mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa menyerap gabah hasil panen petani karena harganya saat ini berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

“Saat ini, gabah yang dibeli tidak bisa masuk karena harganya sudah di atas Rp 6.500 per kilogram. Sementara sesuai aturan, Bulog berkewajiban membeli gabah bila harganya berada di bawah HPP,” jelas Abdul Mukti.

Menurutnya, kondisi ini justru menjadi hal positif karena menunjukkan bahwa petani bisa memperoleh keuntungan lebih tinggi dari penjualan gabah. 

“Kalau harga di atas HPP, alhamdulillah petani bisa mendapatkan benefit lebih. Tapi bila di bawah HPP, Bulog tetap wajib untuk membeli,” katanya.

Genjot Optimalisasi Lahan di Desa, Pemkab Sintang Targetkan Swasembada Pangan 2028

Abdul Mukti juga berharap tahun ini Bulog bisa menyerap lebih banyak gabah, meskipun terdapat kebiasaan sebagian masyarakat yang menyimpan gabah hasil panen untuk kebutuhan pangan mandiri.

Ia menambahkan, rata-rata harga gabah di pasar saat ini mencapai Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. 

Sementara harga beras berkisar Rp15.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan harga beli Bulog yang hanya Rp12.000.

“Ini menjadi tantangan tersendiri, tapi kami tetap berupaya dengan sinergi bersama Dinas Pertanian dan TNI untuk menjadikan Sintang menuju swasembada pangan,” tambahnya.

Abdul Mukti juga menekankan pentingnya optimalisasi lahan agar hasil panen meningkat dan petani bisa menjual kelebihan gabahnya ke Bulog. Ia berharap ke depan bisa terjalin kesepakatan harga yang saling menguntungkan antara petani dan pemerintah.

"Semoga dengan optimalisasi lahan nanti akan memperoleh hasil lebih yang mana gabahnya bisa dijual buat ke bulog. Mudah mudahan harganya pun bisa disepakati oleh petani," harap Mukti. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved