Aliansi Ormas Kabupaten Landak Gelar Aksi Damai Tolak Program Transmigrasi

Koordinator aksi Ferry Sak, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap program transmigrasi yang dinilai menimbulkan

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALFON
TOLAK TRANSMIGRASI - Aliansi Ormas Kabupaten Landak yang menyatakan sikap secara tegas menolak program transmigrasi, dengan berorasi di Ngabang, Kabupaten Landak pada Jumat 18 Juli 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Aliansi Organisasi Masyarakat (Ormas) Kabupaten Landak menggelar aksi damai menolak program transmigrasi di Kalimantan Barat yang dicanangkan Pemerintah Pusat pada Jumat 18 Juli 2025.

Aksi damai yang diikuti oleh 28 organisasi masyarakat ini dipusatkan di Simpang Tiga Jalan Raya Dusun Pulau Bendu, Desa Hilir Tengah, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak.

Dalam aksi tersebut, perwakilan masing-masing organisasi secara bergantian menyampaikan orasi dengan satu suara menolak keras program transmigrasi di Kalimantan Barat.

Koordinator aksi Ferry Sak, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap program transmigrasi yang dinilai menimbulkan kesenjangan sosial berkepanjangan.

Kopdes Merah Putih Hilir Tengah Landak Sudah Kantongi 4 Perizinan Usaha 

“Jarak dalam akses pendidikan, ekonomi, dan aspek lainnya makin melebar. Ini bisa menjadi bom waktu di atas jerami kering. Kami tidak ingin terjadi konflik sosial horizontal akibat kebijakan yang keliru," ujar Ferry Sak.

Atas dasar itu, ia bersama massa aksi mendesak pemerintah pusat untuk membatalkan program transmigrasi tersebut. Ia juga menegaskan tuntutan agar Kementerian Transmigrasi dibubarkan.

“Kami, masyarakat Kalimantan, minta diperhatikan dan dibangun,” tegasnya.

Ferry menyatakan bahwa aksi ini mencerminkan solidaritas dan kepedulian masyarakat terhadap daerah-daerah di Kalimantan yang terdampak program transmigrasi.

“Ini bukan hanya soal Kalimantan Barat, tapi juga Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan seluruh wilayah Kalimantan yang terkena dampak. Dari Landak, kami menyampaikan bahwa kalian tidak sendiri,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa penolakan ini bukan berarti menolak investor, selama investasi yang masuk menghormati kearifan lokal dan masyarakat setempat.

“Kami tetap terbuka terhadap investasi yang positif. Soal warga yang datang secara mandiri, terbukti Landak selalu aman. Kami tidak pernah mengusir saudara-saudara kita dari suku Jawa, Bugis, Batak, dan lainnya. Kami selalu terbuka. Tapi kalau program transmigrasi yang dibiayai pemerintah itulah yang kami tolak,” pungkas Ferry Sak. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved