Nyaris Tutup Keluhan SD Swasta Bunda Sungai Pinyuh Direspon Ketua DPRD Mempawah
"Sebenarnya sudah beberapa kali diskusi para orang tua siswa dan kepala sekolah, namun gambaran dana yang didapat tidak mampu menutupi operasional sat
Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sekolah Dasar (SD) Swasta Bunda di Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah terancam tutup akibat kesulitan dana operasional dua tahun terakhir.
Kondisi ini memantik keprihatinan Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Safruddin Asra, saat mendengar keluhan dari salah seorang perwakilan orang tua murid, Djia Kim Piau, Selasa 8 Juli 2025 malam.
Dikatakan, tahun lalu ketika sekolah ada kesulitan finansial mampu diselesaikan karena ada donasi dari donatur dan beberapa orang tua siswa.
"Sebenarnya sudah beberapa kali diskusi para orang tua siswa dan kepala sekolah, namun gambaran dana yang didapat tidak mampu menutupi operasional satu tahun kedepan," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Apiau ini juga menegaskan jika pilihannya ditutup maka yang sangat berdampak adalah siswa kelas VI.
• Lebaran Yatim 10 Muharram 1447 H, Tiga Majelis Taklim di Mempawah Bersatu Tebar Kasih Sayang
"Kami orang tua siswa penginnya SDS Bunda tetap berjalan, karena memikirkan para siswa yang saat ini naik kelas VI. Kalau pindah maka secara psikis akan berpengaruh kepada siswa," ungkap dia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Mempawah, Safruddin Asra menyatakan keprihatinannya atas nasib sekolah yang telah berperan besar dalam mendidik anak-anak generasi bangsa khususnya yang ada di Sungai Pinyuh.
"Secara kelembagaan, DPRD berkomitmen untuk menindaklanjuti persoalan ini. Karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama. DPRD tidak akan tinggal diam," tegasnya.
Sebagai tindak lanjut atas respon dari pengaduan orang tua siswa, ditambahkan Politisi Partai Golkar ini bakal menjadwalkan rapat kerja, sekaligus menghadirkan dinas terkait.
"Insya Allah Jum'at akan dijadwalkan untuk rapat kerja bersama komisi dan dinas terkait. Harapannya ada solusi yang terbaik untuk kelangsungan proses belajar mengajar, sehingga nasib belajar siswa kelas VI bisa diselematkan," imbuhnya.
Langkah responsif DPRD ini disambut baik oleh pihak sekolah dan para orang tua siswa, termasuk Ketua Yayasan Mahesa Harapan Bangsa , Zimmy Alexander Phua yang ikut hadir dalam forum diskusi tersebut.
"Respon cepat dari Ketua DPRD Mempawah sangat kami apresiasi, makanya ada secercah harapan dari pertemuan singkat ini. Karena yang kita selamatkan adalah pendidikan generasi bangsa," timpanya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
DPRD Kota Pontianak Soroti Dampak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Wawancara Calon Direktur PDAM Pontianak Kemungkinan Ditunda |
![]() |
---|
Perkuat Pangan Lokal, Forkopimcam Tangaran Mulai Tanam Jagung Serentak |
![]() |
---|
Polsek Putussibaau Utara Berikan Pengamanan Pasar Murah di Putussibau Kota |
![]() |
---|
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! 5 Kabupaten Dihantam Udara Kabur, Pontianak Waspada Hujan Lebat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.