Ragam Contoh
Apa yang Terjadi Jika Astronaut Meninggal di Luar Angkasa? Ini Penjelasan Ilmiah dan Etikanya NASA
Lingkungan luar angkasa sangat berbeda dengan Bumi. Tidak ada oksigen, tidak ada atmosfer, serta tekanan dan suhu yang ekstrem.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Pertanyaan mengenai apa yang akan terjadi jika seorang astronaut meninggal di luar angkasa bukanlah hal baru.
Selama bertahun-tahun, hal ini telah menjadi topik yang mengundang banyak spekulasi di kalangan masyarakat, ilmuwan, hingga pembuat film fiksi ilmiah.
Namun hingga saat ini, kenyataannya belum pernah ada kasus astronaut yang meninggal secara langsung di luar angkasa.
Meski demikian, badan-badan antariksa seperti NASA dan mitranya telah melakukan berbagai kajian serta simulasi untuk mempersiapkan skenario tersebut.
Lingkungan luar angkasa sangat berbeda dengan Bumi. Tidak ada oksigen, tidak ada atmosfer, serta tekanan dan suhu yang ekstrem.
Oleh karena itu, ketika seseorang meninggal di ruang angkasa, penanganannya pun tidak bisa dilakukan seperti di bumi.
• Apa Itu BitChat? Aplikasi Chat Baru Pesaing WhatsApp, Hebatnya Bisa Tanpa Internet dan Nomor HP
Tubuh manusia yang sudah tidak bernyawa berisiko membawa masalah serius jika tidak ditangani dengan benar, terutama dalam lingkungan tertutup seperti stasiun luar angkasa.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan utama adalah proses pembusukan jenazah. Di Bumi, tubuh akan membusuk karena adanya bakteri, oksigen, dan suhu yang mendukung proses dekomposisi.
Namun di luar angkasa, proses ini berbeda. Jika kematian terjadi di dalam stasiun luar angkasa seperti International Space Station (ISS), jenazah akan tetap membusuk secara perlahan, menghasilkan gas dan bau menyengat, serta berpotensi menjadi sumber bakteri berbahaya.
Hal ini tentu akan membahayakan astronaut lain yang masih hidup, karena dapat mencemari udara yang mereka hirup dan merusak sistem tertutup stasiun.
Namun menyimpan jenazah di dalam stasiun juga bukan solusi ideal. ISS tidak memiliki ruang penyimpanan jenazah khusus atau fasilitas pembekuan seperti kamar jenazah.
Oleh sebab itu, para peneliti pernah mengembangkan konsep inovatif seperti “Body Back”, sebuah kantong jenazah khusus yang dapat digunakan untuk membekukan dan menghancurkan tubuh menjadi partikel kecil agar mudah disimpan, meskipun hingga saat ini masih sebatas prototipe.
Sebagian orang mungkin berpikir solusi terbaik adalah membuang jenazah ke luar angkasa, seperti yang sering digambarkan dalam film-film fiksi ilmiah.
Membuka airlock dan melepas tubuh ke luar angkasa mungkin tampak logis, tetapi ternyata tindakan ini melanggar hukum internasional.
Menurut Perjanjian Luar Angkasa (Outer Space Treaty) 1967 yang disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), membuang jenazah ke luar angkasa termasuk dalam kategori pencemaran luar angkasa atau space debris, yang dilarang keras.
Faktor Resiko Cacingan pada Orang Dewasa, Penyebab dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Contoh Penulisan Deskripsi Rapor Bulanan/Tahunan Siswa 2025/2026 |
![]() |
---|
Cara Konfirmasi dan Bayar Tilang Elektronik/E-Tilang agar STNK Tidak Diblokir |
![]() |
---|
KAI Permudah Proses Pembatalan Tiket Kereta Api Lewat Aplikasi Access by KAI |
![]() |
---|
Praktek Soal PKN Kelas 2 Semester 2 dan Kunci Jawaban Merdeka 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.