Remaja Gantung Diri

Polsek Pontianak Kota Amankan TKP Pria Gantung Diri di Kos-Kosan Jalan Sejarah

Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan sepucuk surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban.

Editor: Jamadin
Humas Polsek Pontianak Kota
EVAKUASI KORBAN - Personel Polisi evakuasi korban seorang pria yang meninggal secara tak wajar di Pontianak kota, Rabu 2 Juli 2025. Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan sepucuk surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Polsek Pontianak Kota mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa gantung diri yang dilakukan oleh seorang pria usia 25 tahun di rumah kos yang berlokasi di Jalan Sejarah, Kecamatan Pontianak Kota, Rabu 2 Juli 2025 siang.

Kejadian tragis ini diketahui terjadi sekitar pukul 13.45 WIB. Menurut keterangan dari seorang saksi yang juga merupakan teman dekat korban.

Sebelumnya korban sempat menghubungi saksi dan memintanya untuk datang ke tempat kos. Saksi menjawab akan datang setelah mandi dan makan terlebih dahulu.

“Saya sampai di kos sekitar pukul 14.11 WIB. Saat saya buka pintu kamar, ternyata tidak dikunci. Saya kaget melihat dia sudah tergantung menggunakan ikat pinggang warna coklat. Saya langsung potong ikat pinggang itu pakai pisau dan menghubungi keluarganya,” ujar saksi kepada petugas.

Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan sepucuk surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban.

Dari keterangan sejumlah saksi dan pihak keluarga, diketahui bahwa korban sudah cukup lama mengalami stres serta memiliki riwayat penyakit.

KATA-Kata Terakhir Remaja 18 Tahun di Pontianak Barat ke Ayah dan Kakak Sebelum Tewas Gantung Diri

Tim Inafis Polresta Pontianak bersama personel Polsek Pontianak Kota segera melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan awal terhadap tubuh korban. 

Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum guna memastikan penyebab pasti kematian.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi, SIK, MH, melalui Kasi Humas Polresta Pontianak AKP Wagitri melalui keterangannya mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental orang-orang di sekitar, dan tidak ragu mencari bantuan bila mengalami tekanan atau gangguan psikologis.

“Saat ini kasus kami tangani dengan tetap mengedepankan aspek kemanusiaan. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan lain. Namun, kami tetap menunggu hasil visum untuk memastikan,” ujarnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat pentingnya menjaga komunikasi dan perhatian terhadap kondisi psikologis orang-orang terdekat, terutama mereka yang sedang menghadapi tekanan berat dalam hidupnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved