Ketua KPAD Kota Pontianak: Dugaan Kekerasan Seksual di UPT PSA Jadi Alarm bagi Pemerintah
“Karena sebenarnya pengasuhan terbaik itu ada di orang tua. Makanya ketika ada kasus atau masalah, yang pertama diserahkan adalah ke orang tua. Karena
Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak, Niyah Nurniyati, menilai bahwa dugaan kasus pelecehan seksual terhadap anak di UPT Panti Sosial Anak (PSA) Dinas Sosial Kalimantan Barat harus menjadi bahan evaluasi serius terutama terkait pengawasan terhadap anak-anak dalam pengasuhan alternatif.
“Ini kan menjadi bahan evaluasi sebenarnya. Jadi kejadian di UPT PSA Dinas Sosial Provinsi ini menjadi alarm. Bahwa pengawasan terhadap anak-anak yang berada di pengasuhan alternatif belum optimal,” ujar Niyah kepada tribunpontianak.co.id, Senin 30 Juni 2025.
Menurutnya, bentuk pengasuhan seperti panti, pesantren maupun daycare merupakan pengasuhan alternatif yang muncul karena kondisi tertentu. Namun, secara prinsip pengasuhan terbaik tetap berada di tangan keluarga atau orang tua.
“Karena sebenarnya pengasuhan terbaik itu ada di orang tua. Makanya ketika ada kasus atau masalah, yang pertama diserahkan adalah ke orang tua. Karena penanggung jawab utama pengasuhan adalah keluarga,” jelasnya.
• SANKSI Berat yang Menanti SN Oknum PNS UPT PSA Dinsos Kalbar yang Diduga Lecehkan Anak Asuh
Niyah menyayangkan lemahnya deteksi dini terhadap potensi kekerasan di tempat-tempat pengasuhan alternatif termasuk panti asuhan. Ia bahkan menilai kondisi ini dapat dikategorikan sebagai bentuk pengawasan yang abai.
“Harusnya kan deteksi terhadap kecenderungan seperti ini sudah ada. Ini juga jadi bahan bagi KPAD untuk bergerak, turun langsung ke lapangan,” katanya.
Ia mencontohkan berbagai kasus kekerasan anak di pengasuhan alternatif di beberapa daerah seperti kekerasan di daycare hingga pesantren yang menunjukkan lemahnya sistem pengawasan.
“Banyak kasus seperti di Jakarta atau Jawa Barat. Kita pernah dengar yang seharusnya anaknya ternyata mendapatkan kekerasan. Atau panti, bahkan pesantren, di mana pengasuh atau oknum ustad justru menjadi pelaku,” ujarnya.
Karena itu, Niyah meminta agar pemerintah melalui dinas terkait turut memperketat pengawasan. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Ketua KPAD Kota Pontianak Niyah Nurniyati
kekerasan seksual
UPT PSA Dinsos Kalbar
Pontianak
Kalimantan Barat
Kalbar
Rabu 2 Juli 2025
6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Hasil Rapat Evaluasi MBG di Kalbar hingga Kapal Klotok Meledak |
![]() |
---|
3 POIN Utama Gubernur Ria Norsan soal Pembenahan Kasus Keracunan MBG di Kalbar |
![]() |
---|
HASIL Evaluasi Kasus Keracunan MBG di Kalbar, Gubernur Ria Norsan Tekankan 3 Poin Pembenahan |
![]() |
---|
RESPON Pemprov Kalbar Usai Insiden Tewasnya Siswi SMAN 2 Pontianak usai Terpeleset di Tangga Sekolah |
![]() |
---|
Kapal Klotok Meledak di Sungai Kapuas Sanggau, Kerugian Ditaksir Capai Rp 170 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.