PERAN Guru Pada Sistem Among Masih Relevan di Era Pendidikan Modern! Membentuk Siswa Berakhlak

Untuk itu, sistem among sudah seharunya ada di setiap lembaga pendidikan perguruan taman siswa.

Editor: Madrosid
Tribupontianak/NET
FOTO ILUSTRASI - Guru memiliki peranan paling utama dalam proses belajar mengajar. Makanya dalam sistem Among ada 3 peranan guru paling utama. (arsip tribunpontianak) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam sistem Among peran guru masih sangat diperlukan.

Sistem ini memiliki peranan pentin dalam dunia pendidikan hingga saat ini.

Dipelopori oleh Ki Hadjar Dewantara, sistem Among masih sangat menginspirasi hingga saat ini untuk perguruan taman siswa.

Untuk itu, sistem among sudah seharunya ada di setiap lembaga pendidikan perguruan taman siswa.

Pada sistem Among ini guru berperan sebagai pamong, yang berarti pendidik yang membimbing, mengayomi, dan memberikan teladan bagi peserta didik. 

Guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang kondusif dan memotivasi siswa untuk berkembang secara mandiri. 

Baca juga: WHATSAPP WEB Layaknya WA di HP, Bisa Lakukan Panggilan Video Call Lewat Komputer/PC

Tiga peran utama guru dalam sistem Among

1. Ing Ngarsa Sung Tulada (Di depan memberi teladan):

Guru menjadi contoh nyata dalam perilaku, sikap, dan etika, memberikan inspirasi dan motivasi bagi peserta didik.

2. Ing Madya Mangun Karsa (Di tengah membangun semangat):

Guru berperan sebagai motivator yang membangkitkan semangat belajar siswa, mendorong partisipasi aktif, dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

3. Tut Wuri Handayani (Di belakang memberikan dorongan):

Guru memberikan dukungan dan arahan dari belakang, mendorong siswa untuk belajar mandiri dan mengembangkan potensi diri. 

Bahkan guru dalam sistem Among Miliki Peran Lainnya

- Fasilitator:

Menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan sumber daya yang dibutuhkan siswa. 

- Pamong:

Memberikan bimbingan dengan kasih sayang, kebijaksanaan, dan kelembutan, menciptakan suasana belajar yang harmonis. 

- Pengelola:

Menciptakan iklim belajar yang kondusif dan memastikan proses pembelajaran berjalan lancar.

Poin-Poin Utama Sistem Among

1. Menghormati Kodrat Alam Anak

Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa setiap anak lahir dengan potensi dan minat uniknya masing-masing.

Sistem Among mengakui dan menghormati kodrat alamiah ini, memberikan ruang bagi setiap siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai fitrahnya.

Pendidikan bukan tentang menyeragamkan, melainkan tentang memupuk keunikan individu.

2. Pendidikan Berbasis Kekeluargaan 

Suasana belajar dalam Sistem Among sangat menekankan kekeluargaan. Guru dan siswa menjalin hubungan yang erat, dilandasi kasih sayang, rasa hormat, dan saling mendukung.

Sekolah menjadi rumah kedua, tempat siswa merasa aman dan nyaman untuk berekspresi serta bereksplorasi.

3. Prinsip "Tut Wuri Handayani" 

Inilah adagium legendaris yang menjadi jiwa pendidikan nasional kita: "Tut Wuri Handayani", yang berarti "di belakang memberikan dorongan".

Guru memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri. Namun, kebebasan itu bukan tanpa batas.

Saat siswa menghadapi kesulitan atau membutuhkan arahan, guru hadir sebagai pembimbing yang siap memberikan dukungan dan bimbingan, bukan perintah.

4. Trilogi Kepemimpinan: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa 

Selain "Tut Wuri Handayani", peran guru diperjelas melalui dua prinsip lainnya.

Ing Ngarso Sung Tuladha: Guru berada di depan sebagai teladan.

Apa yang diucapkan, dilakukan, dan dicontohkan oleh guru akan menjadi cerminan bagi siswa. Integritas dan akhlak mulia guru menjadi kunci utama dalam pembentukan karakter siswa.

Ing Madya Mangun Karsa: Guru berada di tengah-tengah siswa untuk membangun semangat dan kemauan.

Guru menjadi fasilitator yang menginspirasi kreativitas, memicu diskusi, dan menumbuhkan motivasi belajar dari dalam diri siswa.

Ketiga prinsip ini – Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani – membentuk trilogi kepemimpinan pendidikan yang sempurna, menunjukkan peran guru yang adaptif dan holistik.

5. Tujuan Akhir: Siswa Merdeka dan Berkarakter Luhur

Sistem Among memiliki tujuan mulia: membentuk siswa yang merdeka, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki budi pekerti luhur.

Kemerdekaan di sini bukan berarti bebas tanpa arah, melainkan kemerdekaan dalam berpikir, berkreasi, dan menentukan jalan hidup dengan landasan moral yang kuat.

Siswa didorong untuk menjadi pribadi yang utuh, tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved