Breaking News

Warga Keluhkan Layanan RS Kota Pontianak, Satar Meradang Minta Edi Evaluasi dan Rombak Manajemen

Banyak Dapat Keluhan Masyarakat, Satarudin Minta Manajemen RS Pontianak di Rombak Habis

|
Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AYU NADILA
WAWANCARA - Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin saat diwawancarai di Taman Alun-Alun Kapuas, Jl Rahadi Usman, Sabtu 31 Mei 2025 lalu. Satar mendapatkan banyak keluhan masyarakat terkait layanan RSUD Kota Pontianak yang lamban. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin mengaku banyak aduan masyarakat yang datang kepadanya terkait lambannya respon pelayanan yang diberikan pada pasien oleh RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie.

Banyaknya aduan masyarakat membuat Ketua DPC PDIP Kota Pontianak ini meradang.

Ia meminta Wali Kota untuk melakukan evaluasi dan perombakan di struktur manajemen rumah sakit.

Satar menegaskan semakin lama-layanan yang diberikan manajemen rumah sakit semakin banyak menimbulkan keluhan.

Ia melihat ada sesuatu yang tidak beres terhadap kinerja manajemen sehingga banyak keluhan datang kepadanya terkait layanan yang didapatkan masyarakat.

Baca juga: Usai Dilantik, Satar : Terima Kasih Saya Masih Dipercayakan Sebagai Ketua DPRD Kota Pontianak

“Saya banyak menerima keluhan dari masyarakat, kaitan dengan pelayanan rumah sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie yang lamban. Harusnya keluhan pasien yang mendapat pelayanan di RS cepat ditindaklanjuti, jangan dibiar-biarkan. Kita ini melayani masyarakat yang sakit, sudah semestinya dilakukan dengan cepat,” ucap Satararudin saat diwawancarai awak media, Selasa 24 Juni 2025.

Menurutnya, Pemerintah Kota Pontianak melalui Wali Kota, Edi Rusdi Kamtono harus melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen RS tersebut. 

Kenapa masih banyak masyarakat mengeluh ketika mendapatkan pelayanan kesehatan di sana.

Ia meminta evaluasi kinerja rumah sakit mesti dilakukan menyeluruh disemua bidang. 

Bukan hanya kinerja Dirut saja dievaluasi.

Baca juga: Satar: Pemkot Pontianak Harus Beri Pendampingan Korban Pelecehan Anak di Sungai Jawi

Karena menurutnya, jika Wali Kota hanya melakukan pergantian Dirut RS, bukan justru menjawab jika pelayanan di RS tersebut ke depan bisa berjalan dengan baik seperti dulu. 

“Kalau hanya Ganti Dirut saya rasa tidak akan menyelesaikan masalah di RS Kota. Ini manajemennya harus dirombak habis-habisan,” tegasnya.

Jika manajemen RS tidak segera dirombak, dia bersama teman-teman legislatif akan mempertimbangkan di APBD perubahan ini tidak lagi memberikan suntikan anggaran ke RS milik Pemkot itu.

Menurutnya suntikan APBD yang digelontorkan melalui anggaran daerah ini akan sia-sia kalau kinerja manajemen RS masih seperti ini.

Sebab keluhan dari masyarakat terhadap pelayanan di RS tersebut semakin banyak.

Satar menyarankan agar manajemen RS Kota Pontianak mesti belajar banyak tentang pengelolaan RS Sudarso saat ini.

Dengan pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mereka tidak hanya mampu memberikan pelayanan baik kepada pasien, namun RS tersebut juga bisa mendapatkan laba dari layanan kesehatan.

“Pasti yang kita mau seperti ini. Selain bisa memberikan pelayanan yang bagus kepada pasiennya, RS bisa mendapatkan laba. Dengan demikian RS bisa hidup layanan kesehatan kepada masyarakat juga bisa dilakukan senyaman mungkin,” katanya.

Dia tak menutupi, saat ini cukup banyak masyarakat Pontianak justru memilih berobat ke Kuching. Itu dikarenakan pelayanan kesehatan di sana baik.

Pasien dilayani dengan cepat. “Orang sakit inikan urgen, jika mereka datang tetapi dalam melayani di pimpong, kasihanlah. Ini mesti diminimalisir, kasihan orang sakit,” tegasnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved