Berita Viral

Naik Lagi! Harga BBM Besok 11 Juni 2025, Selisih Subsidi Pertamina dan SPBU Swasta Seluruh Indonesia

Bergerak naik lagi, harga BBM terbaru besok Rabu 11 Juni 2025 lengkap selisih minyak Subsidi pemerintah dan SPBU swasta seluruh Indonesia cek disini.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Tribunnews.com
ISI BBM - Suasana pengisian BBM di salah satu SPBU Pertamina. Bergerak naik lagi, harga BBM terbaru besok Rabu 11 Juni 2025 lengkap selisih minyak Subsidi pemerintah dan SPBU swasta seluruh Indonesia cek disini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bergerak naik lagi, harga BBM terbaru besok Rabu 11 Juni 2025 lengkap selisih minyak Subsidi pemerintah dan SPBU swasta seluruh Indonesia cek disini.

Penyesuan harga BBM dilakukan pemerintah dengan mengikuti tren perkembangan minyak dunia.

Terbaru, harga minyak dunia menyentuh level tertinggi dalam beberapa pekan pada perdagangan.

Hal ini terdorong oleh pelemahan dolar AS dan harapan bahwa negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China dapat memperbaiki prospek ekonomi global sekaligus mendorong permintaan minyak.

Melansir Reuters, minyak mentah Brent ditutup naik 57 sen atau 0,9 persen ke level US 67,04 dolar per barel.

Resmi Naik! Harga BBM Besok 10 Juni 2025 Beda di SPBU Subsidi Pertamina dan Swasta Seluruh Indonesia

Selama sesi perdagangan, Brent sempat menyentuh US$67,12 per barel, tertinggi sejak 28 April.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 71 sen atau 1,1 persen menjadi US 65,29 dolar per barel.

Kontrak tersebut sempat mencapai US 65,38 dolar per barel—level tertinggi sejak 4 April.

Pelemahan dolar AS turut memberikan dorongan bagi harga minyak, seiring dengan penurunan indeks dolar sebesar 0,3 persen yang membuat harga minyak dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Pekan lalu, Brent menguat 4 persen dan WTI melonjak 6,2 persen, di tengah optimisme pasar terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China yang meningkatkan selera risiko investor.

"Sebagian besar kenaikan ini tampaknya dipicu oleh faktor teknikal, dan reli seperti ini dapat mereda jika tidak ada sentimen positif baru," tulis analis dari firma konsultasi energi Ritterbusch and Associates.

"Fokus utama pasar saat ini adalah pada perkembangan pembicaraan dagang AS-China."

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sebelumnya berbicara lewat telepon pada Kamis, menjelang pertemuan pejabat tinggi kedua negara di London pada Senin untuk meredakan ketegangan dagang.

Kesepakatan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut dinilai dapat memperbaiki prospek ekonomi global dan mendongkrak permintaan komoditas, termasuk minyak.

Analis pasar dari IG, Tony Sycamore, menyatakan bahwa pertemuan tersebut berpotensi meredam dampak negatif data ekonomi China terhadap harga minyak.

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved