Berita Viral
Resmi Berubah Skema Belajar di Sekolah Kurikulum Baru Tahun Ajaran 2025 Lengkap TK SD SMP dan SMA
Resmi berubah skema belajar baru di sekolah pada Kurikulum bari Tahun Ajaran baru 2025 lengkap mulai tingkat TK SD SMP dan SMA.
"Pintu pertama untuk melakukan learning yang mendalam itu adalah attention. Di mana perhatian ini merupakan sebuah proses yang melibatkan panca indera manusia, sehingga kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki menjadi pemantik rasa ingin tahu yang lebih jauh dalam proses belajar," jelas Mu'ti.
Sebelumnya, Abdul Mu'ti juga menyoroti kurangnya konkretisasi metode pembelajaran dan pentingnya inovasi dalam proses belajar mengajar.
Namun, menurut Mu'ti, salah satu permasalahan dunia pendidikan berakar dari anggapan untuk menghadirkan inovasi diperlukan sesuatu yang besar dan cenderung revolusioner.
“Kelemahan kita dalam dunia pendidikan bahkan dalam bangsa itu, kita senantiasa berpikir perubahan itu revolusioner, dan berharap kita itu punya seperti Bandung Bondowoso yang membangun candi semalam," kata Mu'ti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).
Padahal, lanjut Mu'ti, perubahan yang dilakukan para guru tidak selalu berbentuk perubahan besar.
Dia menerangkan, perubahan hadir dari melakukan hal-hal kecil yang akan berdampak besar, terutama dalam dunia pendidikan.
“Kita itu bisa berubah gradual dan bertahap, dan perubahan-perubahan itu bisa berdampak kalau kita melaksanakannya bersama-sama," ujarnya.
Mu'ti mengatakan, hal ini sejalan dengan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
• Resmi Berubah Syarat Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru Juni 2025 Kini Wajib SPMB, Mulai TK SD SMP SMA
Program itu membuat siswa menerapkan pembiasaan-pembiasaan kecil, akan menjadi sebuah kebiasaan yang harapannya akan membentuk anak memiliki fisik, mental, serta karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin maju.
“Misalnya anaknya biasanya bangun pagi susah, kemudian sekarang ada tujuh kebiasaan mulai dari bangun pagi yang ditanamkan oleh sekolah.
Sekarang anak justru bisa membangunkan orang tuanya, itu perubahan, dan itu empiris, kecil tetapi punya makna yang besar.
Sehingga inovasi itu sekali lagi tidak harus sesuatu yang revolusioner, simpel tetapi bermakna dan itu harus dicari oleh semua guru dan penyelenggara pendidikan," ucap Mu'ti.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Pilu, 5 Anak Jadi Yatim Piatu Setelah Orang Tuanya Tewas Kecelakaan di Banyumas |
![]() |
---|
Diturunkan di Stasiun dan Ditinggal Anak-anaknya, Alex Habiskan Masa Tua Sendirian di Panti Jompo |
![]() |
---|
Tragis di Cisauk Dendam Utang Berujung Maut, Perempuan Muda Tewas dalam Borgol Usai Diperkosa |
![]() |
---|
Alasan Elon Musk Setop Layanan Internet Baru Starlink di Indonesia |
![]() |
---|
Resmi BSU 2025 Batch 5 Cair ke 9 Juta Penerima, Ditransfer ke Rekening Bank Himbara dan Kantor Pos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.