Erna Paparkan Langkah Strategis Dinkes Kalbar Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kalbar 

Dia juga memastikan pihaknya hingga saat ini pihaknya terus aktif dalam melakukan upaya menurunkan AKI/AKB di wilayah Kalimantan Barat.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
SOLUSI TURUNKAN AKI DAN AKB - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti. Ia menjelaskan beberapa penyebab terjadinya kematian ibu dan anak, dikarenakan adanya masalah saat proses persalinan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat terus bergerak dan melakukan Langkah solutif dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak di 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti menjelaskan beberapa faktor yang masih menjadi persoalan dan PR yang tengah dihadapi jajarannya dalam upaya menurunkan risiko kematian pada Ibu maupun Bayi baru lahir di Fasilitas Layanan Kesehatan yang ada di wilayah Kalbar.

“Disepanjang tahun 2024, kita mencatat ada 101 angka kematian Ibu yang terjadi di Kalimantan Barat, dan ditengarai oleh beberapa faktor penyebab,” kata Kadiskes, Kamis 15 Mei 2025.

dr. Erna menjelaskan beberapa penyebab terjadinya kematian ibu dan anak, dikarenakan adanya masalah saat proses persalinan.

Seperti diantaranya terjadinya pendarahan, hipertensi dalam masa kehamilan, infeksi, gangguan sistem peredaran darah, gangguan metabolik, penyakit jantung, serta beberapa penyebab lainnya.

“Selain faktor medis, rendahnya kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan, keterlambatan dalam mengenali tanda bahaya, dan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan di daerah terpencil turut berkontribusi terhadap tingginya angka AKI dan AKB di Kalimantan Barat,” papar Kadiskes.

Dia juga memastikan pihaknya hingga saat ini pihaknya terus aktif dalam melakukan upaya menurunkan AKI/AKB di wilayah Kalimantan Barat.

Diantaranya terus memberikan edukasi dan pemberian tablet tambah darah untuk mencegah anemia dan stunting, mensosialisasikan pentingnya deteksi dini melalui ANC dan USG untuk mendeteksi risiko sejak dini, meningkatkan kapasitas tenaga Kesehatan di Fasyankes yang ada.

Baca juga: Bidan Tessa Siswina Bagikan Tips Cegah Kematian Ibu dan Bayi saat Persalinan

“Kita juga aktif melakukan koordinasi lintas sektor dalam membentuk kelompok kerja operasional percepatan penurunan AKI/AKB, Penguatan Desa Siaga dan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM), serta meningkatkan optimalisasi pemanfaatan JKN dan DAK dalam mendukung penurunan AKI/AKB,” jelasnnya.

“Kita tentu sangat berharap agar upaya dan Langkah yang kita lakukan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di Kalimantan Barat,” tutup Kadiskes. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved