Berita Viral

Viral Video Bayi Dilempar-lempar, Apa Dampaknya pada Kesehatan Bayi?

Sejumlah dokter menilai bahwa melempar bayi dapat berisiko menyebabkan cedera serius, seperti perdarahan otak. 

Tangkapan layar X (@ariPrianggono) via kompas.com
BAYI DILEMPAR - Momen saat sebuah video memperlihatkan bayi dilempar-lempar dalam Tradisi Turun Mandi supaya kuat dan tidak kaget saat dewasa. Sebagian besar mengkhawatirkan keselamatan bayi yang dilemparkan, menyebut potensi bahaya seperti Shaken Baby Syndrome, yang dapat terjadi akibat goyangan keras pada bayi yang tubuhnya masih rapuh. 

Sebagian warganet menilai tindakan ini sangat berbahaya. 

Salah satu komentar mengingatkan tentang "Shaken Baby Syndrome", yang dapat terjadi akibat goyangan keras pada bayi yang tubuhnya masih sangat rapuh. 

"Tau gak resikonya apa? Shaken syndrome. Semua organ bayi masih rapuh, rentan, dan masih tahap berkembang alias belum sempurna betul," tulis salah satu warganet.

Ada pula yang menyoroti kelembutan tempurung kepala bayi yang masih belum terbentuk sepenuhnya, yang membuatnya rentan terhadap cedera fatal. 

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari tradisi yang tidak boleh diubah begitu saja. 

Lalu, bagaimana pendapat para ahli kesehatan mengenai hal ini?

Apa Kata Ahli Kesehatan Tentang Melempar Bayi?

Menurut Dr. dr. Hari Wahyu Nugroho, Sp A (K), M.Kes, seorang dokter spesialis anak di RSUD Dr. Moewardi Solo, aksi melempar-lempar bayi dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi kesehatan bayi tersebut. 

Tindakan ini, katanya, berpotensi menyebabkan pendarahan di otak bayi karena benturan keras. 

Selain itu, bayi yang tubuhnya masih sangat rentan dapat mengalami pendarahan di organ tubuh lainnya.

"Perdarahan bisa terjadi bahkan tanpa adanya benturan yang keras. Bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap pendarahan karena tubuh mereka belum memiliki kemampuan untuk mencegah perdarahan secara maksimal," jelas Dr. Hari.

Dr. Hari juga mengingatkan tentang bahaya kekurangan vitamin K pada bayi, yang dapat menyebabkan perdarahan yang lebih serius. 

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa segala bentuk perlakuan kasar terhadap bayi, termasuk melempar atau menggoyang bayi dengan keras, sangat berisiko dan sebaiknya dihindari.

Mengapa Tradisi Ini Masih Dilakukan?

Di sisi lain, tradisi melempar bayi ini memang masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat, khususnya dalam upacara adat tertentu. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved