JALAN Rusak Parah 3 Hari Pasien Kritis di Sintang Tak Bisa Dibawa Berobat ke Puskesmas

Dalam 3 hari kami cari susah karena tidak semua mau turun karena akses jalan  yang sangat rusak.

Editor: Syahroni
Foto istimewa/Noven
JALAN RUSAK - Warga Dusun Binda, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang berjuang ekstra membawa pasien kritis menuju Puskesmas Merakai untuk berobat. Butuh waktu berjam-jam perjalanan melewati jalan rusak menuju ke Puskesmas di Merakai dari Desa Kayu Dujung. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Persoalan infrastruktur masih menjadi permasalahan serius di Kalbar.

Tak jarang masyarakat kesulitan mengakses berbagai layanan kemasyarakatan karena infrastruktur jalan yang sangat memprihatinkan.

Seperti yang dialami Lepoi warga warga Dusun Binda, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang berjuang ekstra dibawa oleh masyarakat menuju layanan Puskesmas Merakai dengan kondisi kritis.

Butuh waktu berjam-jam perjalanan melewati jalan rusak menuju ke Puskesmas di Merakai dari Desa Kayu Dujung.

Dalam video yang diterima Tribun Pontianak, sejumlah warga tampak berjibaku melewati jalan rusak. Mobil yang membawa Lepoi amblas berkali-kali di jalan berlumpur.

Baca juga: KRONOLOGI Dayang Nurhazuzah Kapuas Hulu Hilang 39 Hari dan Ditemukan Dalam Kondisi Tak Terduga

Puluhan warga yang ikut mengantar Lepoi saling membantu, mendorong mobil yang amblas di tengah jalan rusak.

"Kondisi jalan sangat memperihatinkan. Apalagi kita bawa pasien kritis," kata Witno, keluarga pasien.

Menurut Witno, tak ada akses jalan lain menuju ke Puskemas Nanga Merakai. Jalur sungai, sudah sulit dilalui, karena dangkal.

Kesulitan lainnya, keluarga kesulitan mencari pinjaman mobil untuk membawa pasien.

"Saat itu kami kebingungan mencari mobil agar bisa pakai  ke puskemas merakai. Dalam 3 hari kami cari susah karena tidak semua mau turun karena akses jalan  yang sangat rusak. Saat itu akhirnya kami temukan khusus mobil lapangan, untuk membawa paman kami berobat ke merakai dan itupun kami paksa akses jalannya. Kami gotong royong membantu, saat amblas kami dorong," ungkap Witno.

Baca juga: KRONOLOGI Bocah 9 Tahun Alami Kekerasan Seksual di Rumah Kosong Pontianak

Noven Honarius, Tokoh Pemuda Sintang mendesak pemerintah untuk segera memperhatikan ruas jalan khususnya di Ketungau tanpa memandang status kewenangan jalan.

"Harapan kami tanpa memandang status jalan apa, tapi juga dilihat juga ini kebutuhan masyarakat, fasilitas umum, dan harapan kami segera diperbaiki karena ini akses utama untuk menuju ke merakai. Kalaupun diperbaiki jalan sekarang, dengan alasan status jalannya perusahaan atau apapun itu kami berharap ada akses lain untuk bisa ke merakai, mengingat jalur sungai sudah tidak bisa dilewati," harap Noven.

Sebelumnya, Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala meminta perusahaan membantu pemerintah memperbaiki dan merawat jalan serta jembatan yang ada di wilayah kerjanya.

"Perawatan ruas jalan provinsi yang masuk dalam kesepakatan kolaborasi segera dilaksanakan perbaikan dan perawatan jalan agar bisa operasional," kata Bala.

Bala menyebut spesifik ruas jalan yang perlu diperbaiki lewat program kolaborasi CSR dengan perusahaan. Seperti ruas jalan Sintang-Semubuk Ketungau Hulu. Ruas jalan Kebong-Dedai dan ruas Jalan Simpang Medang-Kayan Hulu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved