Proyek Intake Pontianak Barat Rampung Juli, Suplai Air 300 Liter per Detik

Ahmad juga mengatakn bahwa air baku yang digunakan berasal dari Sungai Kapuas, yang juga menjadi sumber bagi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Imbon.

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ayu Nadila
PROYEK INTAKE - Direktur PT Rafa Karya Indonesia Ahmad juhendi saat di temui di lokasi Pembangunan IPA Nipah Kuning Dalam,Jumat 18 April 2025. Ahmad Juhendi mengungkapkan, proyek ini menghadapi tantangan berat, terutama dari kondisi alam di lokasi pembangunan yang berada di tepi Sungai Kapuas. Pasang surut air yang cukup ekstrem sempat mengganggu proses pekerjaan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Proyek pembangunan intake atau instalasi pengambilan air baku di Sungai Kapuas untuk kebutuhan air bersih di wilayah Pontianak Barat resmi dimulai pada 30 Mei 2024. 

Direktur PT Rafa Karya Indonesia Ahmad juhendi mengungkapkan, proyek ini menghadapi tantangan berat, terutama dari kondisi alam di lokasi pembangunan yang berada di tepi Sungai Kapuas. Pasang surut air yang cukup ekstrem sempat mengganggu proses pekerjaan.

"Tantangan yang paling berat justru malah dari alam terutama untuk di wilayah intake karena ini berada di sisi sungai kapuas yang dimana, untuk kondisi air itu terjadi pasang surut yang cukup lumayan mengganggu dalam proses pekerjaa, " ungkap Direktur Ahmad Juhendi. 

Menurutnya pelaksana proyek menyatakan bahwa kendala terberat telah berhasil diatasi. Saat ini, pembangunan tinggal menyisakan penyelesaian bak sampit dan rumah pompa. Ditargetkan, seluruh bangunan intek dapat selesai pada bulan Juni atau Juli. 

"Terakhir mungkin kita tinggal pembangunan bak sampitnya dan rumah pompapompa, InsyaAllah mungkin dalam waktu dekat kurang lebih di bulan Juni atau Juli bangunan intake ini sudah selesai semua, " ujarnya saat di wawancarai langsung, Jumat 18 April 2025.
  
Lebih lanjut, ia menjamin pasokan air bersih untuk Kecamatan Pontianak Barat dalam kondisi aman. Produksi air mencapai 300 liter per detik, dengan kualitas yang telah teruji sebelum masuk ke tahap akhir (finishing). 

"Air pdam untuk kecamatan barat aman, produksi kita 300 liter per detik itu untuk kawasan pontianak barat secara kualitas aman, karena kita sebelum kita ke proses fising sudah terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap air baku yang ada, " tambahnya. 
  
Ahmad juga mengatakn bahwa air baku yang digunakan berasal dari Sungai Kapuas, yang juga menjadi sumber bagi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Imam Bonjol.

"Dan air baku yang ada di sungai kapuas ini merupakan air baku yang di gunakan oleh IPA atau WTP imam bonjol, " kata Ahmad. 

Baca juga: Wali Kota Pontianak Edi Kamtono Tegaskan Komitmen Rawat dan Tata Promenade Batu Layang

Dengan kapasitas produksi tersebut, diharapkan kebutuhan air bersih masyarakat Pontianak Barat dapat terpenuhi hingga 24 jam penuh. Saat ini, sebagian wilayah yang jauh dari pusat pengolahan masih belum terlayani secara optimal.

Namun, dengan tambahan kapasitas ini, distribusi air bisa meluas hingga ke wilayah Sungai Jawi Luar dan bahkan ke daerah tetangga seperti Kabupaten Kubu Raya yang belum memiliki fasilitas pengolahan air.

Berdasarkan perhitungan, kapasitas 300 liter per detik dari intake ini dinilai surplus untuk mencukupi kebutuhan air bersih di Kalimantan Barat.

"Dengan pembangunan kapasitas 300liter perdetik ini selain bisa memenuhi kawasan pontianak, pontianak barat mungkin ini bisa memenuhi kawasan sekitarnya atau di luar pontianak barat, " tutup Ahmad Juhendi. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved