Dedikasi dan Inovasi, UPB Pontianak Kukuhkan Prof Agusalim Masulili sebagai Guru Besar

Dalam lima tahun terakhir, Prof. Agusalim telah aktif mempublikasikan belasan karya ilmiah dan buku.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
FOTO BERSAMA - Suasana foto bersama di sela sela dilantiknya Prof. Dr. Ir. Agusalim Masulili, MP sebagai Guru Besar, di Aula Convention Centre UPB Pontianak, Kamis, 17 April 2025. Kini UPB Pontianak secara resmi memiliki dua orang Guru Besar 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  – Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak kembali mencatatkan prestasi akademik membanggakan dengan bertambahnya satu Guru Besar baru.

Dengan dilantiknya Prof. Dr. Ir. Agusalim Masulili, MP sebagai Guru Besar, kini UPB Pontianak secara resmi memiliki dua orang Guru Besar.

Pengukuhan tersebut berlangsung khidmat di Aula Convention Centre UPB Pontianak, Kamis, 17 April 2025.

Prof. Dr. Ir. Agusalim Masulili, MP saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor I Universitas Panca Bhakti Pontianak untuk periode 2019–2026. Selain itu, ia juga mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) Komisariat Daerah Kalimantan Barat untuk periode 2023–2027.

Dalam lima tahun terakhir, Prof. Agusalim telah aktif mempublikasikan belasan karya ilmiah dan buku.

Beberapa di antaranya yang terbit di tahun 2025 yakni jurnal berjudul The Use of Biochar and Fertilizer to Maximize the Growth and Yield of Ginger on Degraded Alluvial Soil, serta Response of Morphophysiological Characteristics of Several New Superior Rice Varieties with the Use of Bioactive Compost Charcoal as an Ameliorant on Acid Sulfate Soil.

Selain publikasi, Prof. Agusalim juga telah terlibat dalam berbagai penelitian penting, khususnya dalam lima tahun terakhir.

Salah satu penelitian terbarunya di tahun 2025 yang menjadi dasar pencapaian gelar Guru Besar adalah riset berjudul Peningkatan Sifat Tanah Aluvial, Pertumbuhan dan Hasil Edamame dengan Perlakuan Co-Compost Biochar.

UPB Pontianak Kukuhkan Guru Besar Kedua, Rektor Dorong Percepatan Karier Akademik Dosen

Riwayat pendidikan Prof. Agusalim dimulai dari S1 Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako (1987–1992).

 Ia melanjutkan studi S2 di Program Studi Pengelolaan Tanah dan Air, Pascasarjana Universitas Brawijaya (2004), dan meraih gelar Doktor (S3) dalam Program Ilmu Pertanian, minat Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya (2010). Kini, pada tahun 2025, ia resmi menyandang gelar Guru Besar di UPB Pontianak.

Dalam pernyataannya, Prof. Agusalim menyampaikan bahwa proses meraih gelar Guru Besar tidak hanya berkaitan dengan aktivitas penelitian, tetapi mencakup seluruh aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat, termasuk aktivitas-aktivitas akademik lainnya yang mendukung di lingkungan UPB Pontianak.

“Terkait pengukuhan ini, saya mengangkat tema tentang pemanfaatan teknologi pembenah tanah biochar dalam rangka memperbaiki sifat tanah sulfat masam yang terdegradasi,” ujarnya.

FOTO BERSAMA - Suasana foto bersama di sela sela dilantiknya Prof. Dr. Ir. Agusalim Masulili, MP sebagai Guru Besar, di Aula Convention Centre UPB Pontianak, Kamis, 17 April 2025. Kini UPB Pontianak secara resmi memiliki dua orang Guru Besar
FOTO BERSAMA - Suasana foto bersama di sela sela dilantiknya Prof. Dr. Ir. Agusalim Masulili, MP sebagai Guru Besar, di Aula Convention Centre UPB Pontianak, Kamis, 17 April 2025. Kini UPB Pontianak secara resmi memiliki dua orang Guru Besar (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI)

Ia menjelaskan bahwa tanah sulfat masam, yang banyak ditemukan di Pontianak dan wilayah Kalimantan Barat, sebenarnya memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian.

Namun, kondisi tanah tersebut memiliki banyak kendala, dan jika diusahakan secara intensif tanpa penanganan yang tepat, bisa menyebabkan degradasi pada sifat fisik, kimia, hingga aspek biologis tanah.

 Degradasi ini dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan di lahan tersebut, terutama di kawasan pasang surut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved