Berita Viral

MODUS Dokter PPDS Unpad Asal Pontianak Bius Lalu Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung

Ia diduga memperkosa wanita berinisial FH (21) yang tak lain merupakan keluarga pasien yang sedang dirawat di RSHS Bandung.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/TribunJabar
DOKTER PERKOSA PASIEN - Priguna Anugrah Pratama saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar pada Rabu 9 April 2025 sore. Polda Jabar mengungkap modus yang digunakan Priguna Anugrah Pratama dalam melancarkan aksi pemerkosaannya ke FH di RSHS Bandung. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terungkap modus dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) yang perkosa keluarga pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Senin 17 Maret 2025.

Dokter residen anestesi itu bernama Priguna Anugrah Pratama (31) yang berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Ia diduga memperkosa wanita berinisial FH (21) yang tak lain merupakan keluarga pasien yang sedang dirawat di RSHS Bandung.

Pelaku kini telah ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Jabar dan ditetapkan sebagai tersangka.

Saat dihadirkan di Mapolda Jabar pada Rabu 9 April 2025 sore, terungkap pula modus yang digunakan Priguna Anugrah Pratama ke korban.

Pelaku yang merupakan seorang dokter berdalih melakukan pengecekan darah ke keluarga pasien, FH (21).

Pelaku mendekati korban dengan dalih melakukan pemeriksaan crossmatch, yakni kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi.

KRONOLOGI dan Modus Dokter Residen Asal Pontianak Bius dan Perkosa Wanita 21 Tahun di RSHS Bandung

Hal tersebut diungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, dalam konferensi pers di Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu 9 April 2025.

"Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS. Korban sempat merasakan pusing dari cairan yang disuntikkan pelaku, dan selepas siuman korban merasakan sakit pada bagian tertentu," katanya.

pada 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB, tersangka meminta korban diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7. Pelaku meminta korban tidak ditemani adiknya.

"Sesampainya di Gedung MCHC, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celananya. Lalu, pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali," katanya.

Pelaku pun menghubungkan jarum itu ke selang infus dan pelaku menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut. Beberapa menit kemudian, korban merasakan pusing hingga tak sadarkan diri.

"Setelah sadar si korban diminta mengganti pakaiannya lagi. Lalu, setelah kembali ke ruang IGD, korban baru sadar bahwa saat itu pukul 04.00 WIB. Korban pun bercerita ke ibunya bahwa pelaku mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam selang infus yang membuat korban tak sadar, serta ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu," ujar Hendra.

Pelaku ini berdasarkan KTP beralamat di Kota Pontianak dan tinggal di Kota Bandung saat ini. Sedangkan korban warga Kota Bandung.

"Kami juga sudah minta keterangan dari para saksi dan nanti akan meminta keterangan ahli untuk mendukung proses penyidikan ini," ucapnya.

Adapun barang bukti yang berhasil diamankan, antara lain dua buah infus full set, dua sarung tangan, tujuh buah suntikan, 12 buah jarum suntik, satu kondom, dan beberapa obat-obatan.

Dinkes Kalbar Tak Pernah Beri Rekomendasi Dokter Residen Diduga Pelaku Rudapaksa di RSHS Bandung

Priguna Sempat Mencoba Bunuh Diri

Kombes Hendra Rochmawan juga mengungkap kalau pelaku sempat mencoba bunuh diri dengan memotong nadi di tangannya saat hendak diamankan di apartemennya di Bandung.

"Pelaku kami amankan di apartemennya di Bandung. Bahkan, si pelaku ternyata sempat mau bunuh diri juga dengan memotong nadi di tangannya."

"Kami amankan pelaku pada 23 Maret 2025 setelah pelaku ketahuan. Dia sempat dirawat baru ditangkap," katanya.

Dinkes Kalbar Tak Pernah Beri Rekomendasi Priguna 

Priguna ternyata tidak terdaftar dalam aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) atau SatuSehat SDMK.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti menegaskan bahwa pihaknya, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, tidak pernah memberikan rekomendasi kepada Priguna, walaupun yang bersangkutan berasal dari Kalbar.

“Sudah kami cek di aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) atau SatuSehat SDMK, dan nama yang bersangkutan tidak terdaftar. Artinya, kami dari Dinas Kesehatan Provinsi maupun kabupaten/kota tidak pernah memberikan rekomendasi kepada yang bersangkutan,” ujar dr. Erna.

Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan hasil penelusuran, dokter P hanya berdomisili di Kalimantan Barat berdasarkan KTP, namun tidak tercatat dalam data tenaga kesehatan di wilayah Kalbar.

“Setiap peserta pendidikan dokter spesialis tentu sudah memahami aturan, etika kedokteran, dan sumpah profesi. Namun, pada akhirnya semua kembali pada integritas pribadi masing-masing,” pungkasnya.

Sebagian artikel ini tayang di TribunJabar.id dengan judul Akal Bulus Dokter PPDS Unpad Bius lalu Lecehkan keluarga Pasien di RSHS Bandung, Modus Cek Darah

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved