Ragam Contoh

Doa dan Tahlil, Amalan dalam Ziarah Kubur Menjelang Lebaran untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

Ziarah kubur merupakan amalan sunnah yang dianjurkan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada mereka yang telah berpulang.

Genered by AI
TAWASUL ZIARAH - Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buat (AI), memperlihat seseorang tengah memanjatkan doa tawasul jelang Ramadhan 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, berbagai tradisi khas mulai kembali dilakukan oleh umat Muslim, salah satunya adalah ziarah kubur.

Tradisi ini biasanya mulai ramai dilakukan sejak H-2 Lebaran, di mana banyak keluarga berbondong-bondong mengunjungi makam orang tua atau kerabat yang telah meninggal dunia.

Ziarah kubur merupakan amalan sunnah yang dianjurkan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada mereka yang telah berpulang.

Selain itu, ziarah ini juga menjadi momen bagi keluarga yang masih hidup untuk menghadiahkan bacaan Al-Qur'an dan doa kepada almarhum, dengan harapan mereka mendapatkan ampunan serta rahmat dari Allah SWT.

Dalam pelaksanaannya, ziarah kubur tidak hanya sekadar berkunjung ke makam, tetapi juga disertai dengan bacaan-bacaan khusus.

Biasanya, ziarah diawali dengan membaca tawasul, yakni doa yang menyebutkan nama-nama para nabi, ulama, hingga orang tua yang telah wafat, sebagai bentuk penghormatan.

Makna Sungkeman di Hari Raya Idul Fitri, Wujud Bakti dan Permohonan Maaf dalam Bahasa Jawa

Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa yang ditujukan untuk kebaikan serta keselamatan arwah yang telah berpulang.

Selain memiliki nilai ibadah, ziarah kubur juga mengingatkan kita akan kefanaan dunia dan pentingnya mempersiapkan bekal amal untuk kehidupan setelah mati.

Tradisi ini menjadi momen refleksi diri agar lebih mendekatkan diri kepada Allah serta menjaga hubungan spiritual dengan keluarga yang telah meninggal.

Berikut Bacaan Tawasul dalam Tahlil

1. Pembukaan Tahlil

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالعُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالمُصَنِّفِيْنَ المُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ، ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Artinya :  “Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan saudaranya dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama al-amilin, ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, kemudian semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

- Baca Al-Fatihah.  

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

- Baca Surah Yasin :

يٰسۤ، ۚ وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ

- Surat Al-Falaq.  

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ  

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus nafasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki.’”  

- Surat An-Nas.  

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved