Ramadhan 2025

Pendapat Ulama Tentang Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Terdapat 2 Pandangan Sedikit Berbeda

Ziarah isinya membacakan doa-doa yang pahalanya dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal dunia.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Genered by AI
PENDAPAT ZIARAH KUBUR - Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan AI, Jumat (28/02/2025), seorang ulama di areal kuburan untuk ziarah. Terdapat dua pendapat dari golongan ulangan terkait ziarah kubur. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ziarah kubur dikalangan masyarakat jelang Ramadhan sudah menjadi tradisi yang begitu lekat.

Bahkan dilakukan tiap minggu dan setiap hari besar baik Ramadhan ataupun Hari Raya.

Ziarah isinya membacakan doa-doa yang pahalanya dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal dunia.

Amalan ini disunnahkan bagi laki-laki sedangkan bagi perempuan hukumnya adalah makruh karena ditakutkan akan menjadi keluh kesah yang dapat membuatnya lupa pada kekuasaan Allah SWT.

Pelaksanaan ziarah kubur ini adalah agar kita selalu ingat kepada kehidupan sesudah mati, sebagaimana dalam riwayat Muslim Rasulullah saw pernah bersabda,

“Ziarahilah kubur, karena ia akan mengingatkanmu kepada kematian.”

Dalam hal adab atau etika ketika berziarah kubur, hingga detik ini masih banyak terjadi khilafiyah (perbedaan pendapat) di antara para ulama.

Terkait pelaksanaan ziarah kubur ini ada dua pendapat sejumlah golongan ulama.

Baca juga: BACAAN Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadan 2025: Amalan Sesuai Syariat Islam untuk Sambut Bulan Suci

Ulama Golongan Pertama Berpendapat Ziarah dengan Batasan Tertentu

Ziarah kubur memang disyariatkan oleh Islam namun ada batasan yang tidak boleh dilangga.

1. Tidak boleh mengkhususkan ziarah kubur pada hari tertentu, karena hal itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah saw.

Ulama golongan pertama mendasarkannya pada hadist ini:

“Barangsiapa membuat perkara baru dalam agama ini, padahal bukan menjadi bagian (agama)-nya, ia tertolak.”

2. Adalah bid’ah membaca Al Fatihah atau ayat-ayat suci Al Qur’an di makam. Alasannya karena Rasulullah saw tidak pernah membaca apapun di makam kecuali berdoa untuk jenazah dan memintakan ampunan baginya.

3. Tidak diperbolehkan mengadakan suatu perjalanan khusus (dalam jarak jauh) untuk berziarah kubur. Rasulullah saw bersabda,

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved