Ragam Contoh

Menggali Konsep Karma: Pedoman Moral dalam Masyarakat Indonesia dari Perspektif Islam

Secara umum, dalam budaya populer Indonesia, karma dipahami sebagai hukum sebab-akibat yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

Tribun Pontianak
KARMA- Karma sendiri tidak ada dalam istilah Islam, namun Ustadz Basalamah menegaskan bahwa prinsip yang dimaksud memang ada dalam Islam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Karma adalah konsep yang mendalam dan sering menjadi pedoman dalam bersosialisasi di Indonesia. 

Banyak orang meyakini bahwa tindakan baik atau buruk yang mereka lakukan akan berbalas di masa depan. 

Di Indonesia, karma tidak hanya terbatas pada konteks agama, tetapi juga menjadi bagian integral dari cara berpikir dan nilai-nilai moral yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum, dalam budaya populer Indonesia, karma dipahami sebagai hukum sebab-akibat yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, ungkapan "apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai" mencerminkan prinsip karma dengan jelas. 

Masyarakat sering menggunakan istilah ini untuk menjelaskan situasi di mana seseorang menerima hasil yang sesuai dengan tindakan yang telah mereka lakukan, baik itu dalam hubungan pribadi, pekerjaan, atau dalam konteks perbuatan baik maupun buruk. 

Dengan demikian, karma berfungsi sebagai pengingat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang dapat dirasakan di kemudian hari.

Dikutip dari YouTube Hijra Hub, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan karma dalam islam.

Mengapa Silaturahim Penting? Berikut Pandangan Ustadz Khalid Basalamah, Bisa Jadi Contoh Pidato

Karma sendiri tidak ada dalam istilah Islam, namun Ustadz Basalamah menegaskan bahwa prinsip yang dimaksud memang ada dalam Islam.

"Memang disebutkan dalam sebuah hadist shahih Nabi Muhammad SAW jika seseorang melakukan seuatu perbuatan, maka dia akan dibalas dengan perbuatan yang sama", jelas Ustadz Khalid Basalamah.

Sebagaimana dalam sebuah hadist shahih Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sebagaimana kamu berperilaku, kamu akan dibalas dengan perilaku yang sama."

Contohnya dalam hal keburukan adalah menggunjing orang lain.

Ketika seseorang menggunjing orang lain, maka suatu waktu orang tersebut akan diggunjing balik oleh orang lainnya.

Contoh yang lain adalah ketika seseorang memukul orang lain, maka orang yang memukul akan dipukul balik orang orang lainnya disuatu hari nanti.

Contoh dalam hal baik adalah ketika jujur kepada seseorang.

Pengertian Shalat Wusta, Pesan Ustadz Khalid Basalamah Tentang Amalan yang Paling Tinggi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved