Kisah Ispiratif UMKM di Sambas, dari Keterbatasan Modal hingga Sukses berkat Bank Kalbar

Kita fokus dalam usaha ini, mulai dari  proses awal menenun kain secara tradisional hingga pembuatan motif, sampai menjadi suatu produk

|
Penulis: Anggita Putri | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
UMKM PEMBUATAN TENUN - Pelaku UMKM Binaan Bank Kalbar di Kabupaten Sambas, Dahlan yang bergerak di bidang usaha pembuatan tenun, hingga berbentuk produk yang berbahan dasar tenun Sambas. Bank Kalbar telah membina sekitar 25.000 UMKM di seluruh Kalimantan Barat, dengan total pembiayaan mencapai Rp2,5 triliun hingga akhir 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Kalbar berkomitmen untuk terus mendorong agar UMKM naik kelas, dengan  memberikan kemudahan untuk akses permodalan.

Bank dengan Jargon “Bank Kite Punye Kite” ini juga melakukan pembinaan dalam berbagai aspek, mulai  peningkatan kualitas produk, pengemasan, hingga pemasaran digital.  

Dalam hal ini, Bank Kalbar memiliki sejumlah program untuk memperkuat sektor ekonomi daerah. Salah satunya mendukung pengembangan UMKM, bahkan hingga pelaku UMKM yang ada di perbatasan Kalimantan Barat.

Layanan Penyediaan Pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan bunga rendah dan proses yang mudah telah dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM Binaan Bank Kalbar hingga daerah perbatasan Kalbar.

Jalin Silaturahmi, Bank Kalbar Gelar Laga Persahabatan Vs Kompas Group

Manfaat dari Penyediaan Pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini juga telah dirasakan oleh Pelaku UMKM Binaan Bank Kalbar di Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar yakni Dahlan yang fokus menjalankan bisnisnya sebagai perajin tenun Sambas.

Dahlan sudah menggeluti usahanya sejak tahun 2000, dan terus berupaya mengembangkan Kerajinan yang berbahan dasar Wastra Tenun Sambas.

“Kita fokus dalam usaha ini, mulai dari  proses awal menenun kain secara tradisional hingga pembuatan motif, sampai menjadi suatu produk yang memiliki data tarik,”ujarnya.

Berjalannya waktu, usaha yang ia jalani ini terus berkembang dengan banyaknya pemesanan yang masuk. Namun ia terkendala pada kekurangan dana.

Tak hanya peluang permintaan produk yang semakin meningkat, dari usahanya ini ia pun bisa membuka lowongan pekerjaan untuk orang disekitarnya, bahkan terus menjaga budaya dengan melibatkan para perajin tenun tradisional di Sambas.

“Awalnya saya melihat banyak peminat dari produk wastra kain tenun songket ini, dan juga bisa membuka lapangan kerja,”ujarnya.

Yang awalnya, ia hanya bisa membuat bahan kain dan produk sesuai request, Bank Kalbar pun menjadi jawaban atas pengembangan usahanya saat itu.  

Deputi Gubernur Bank Indonesia Sebut QRIS Jadi Pintu Masuk UMKM Dalam Ekosistem Digital

Dahlan pun tertarik menambah modalnya  dengan meminjam kredit usaha di Bank Kalbar. Sehingga ia bisa membuka lowongan pekerjaan hingga memiliki karyawan.

 “Saya bahagia bisa membuka lowongan pekerjaan untuk orang sekitar.

Alhamdulillah  sejak hadirnya Bank Kalbar di Kecamatan Sambas, saya tidak tertarik lagi dengan bank lain, karena  proses pinjaman untuk UMKM di Bank Kalbar sangat mudah dan lancar, “ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Unit Usaha Syariah Bank Kalbar, Yuse Chaidi Amzar, mengatakan Bank Kalbar telah membina sekitar 25.000 UMKM di seluruh Kalimantan Barat, dengan total pembiayaan mencapai Rp2,5 triliun hingga akhir 2024.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved