Banjir di Kalbar

Setelah Bencana Banjir, BMKG Kalbar Sebut Kalbar Harus Waspada Karhutla

Yang kita takutkan malah potensi terjadinya karhutla, karena di Kalbar ini masih cepat sekali kalau seminggu tidak hujan, malah bisa karhutla.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
WASPADA BANJIR - Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi  Kelas I Pontianak, Sutikno saat menghadiri Podcast bersama TribunPontianak. Ia mengatakan masih ada potensi banjir yang melanda desa-desa di hilir Sungai Sekayam, dan Mempawah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi  Kelas I Pontianak, Sutikno menyampaikan bahwa Prediksi BMKG bahwa untuk di Wilayah Kalimantan Barat masih turun hujan, dengan intensitas ringan sampai sedang, namun tidak memicu terjadi banjir.

“Hari ini sebagian wilayah di Kalbar masih hujan ringan, kenapa disebut hujan ringan padahal hujannya deras, karena durasi hujan derasnya tidak dalam waktu yang lama,” ujarnya. 

Namun dikatakannya sampai seminggu kedepan masih terjadi hujan, akan tetapli hujan yang turun diprediksi sudah tidak lagi memicu terjadinya banjir di Kalbar.

“Yang kita takutkan malah potensi terjadinya karhutla, karena di Kalbar ini masih cepat sekali kalau seminggu tidak hujan, malah bisa karhutla,” ujarnya.

Sedangkan dikatakannya, di Wilayah Ketapang, Kayong Utara, dan Kubu Raya saat ini sudah hampir tidak terjadi hujan, jika pun hujan dalam intensitas ringan.

“Dan kondisi ini masuk periode menuju kering, tentu perlu diwaspadai terjadi karhutla setelah tidak banjir,” ucapnya.

Daerah yang perlu waspada terjadi karhutla yakni di daerah pesisir bagian barat Kalbar mulai dari Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya bahkan Menpawah juga perlu waspada, serta sebagian wilayah di Pontianak.

“Jadi harus diwaspadai juga untuk diwilayah pesisir yang banyak juga lahan gambut jangan sampai terbakar,” jelasnya.

Sedangkan untuk, pasang air laut saat ini sudah tidak terlalu tinggi, dan potensi air laut tinggi dikatakannya sekitar pertenghan bulan.

Namun  dari Klimatologisnya pasang air laut di Februari sudah tidak terlalu tinggi. Sedangkam puncak air laut tinggi biasanya terjadi di Desember.

“Kalau untuk Potensi angin puting beliung, seringnya di wilayah peisisir Kalbar seperti di Kubu Raya, Pontianak, Bengkayang, Singkawang dan sebagian Sambas itu sering terjadi angin kencang siang menjelang sore hari,” jelasnya.

“Biasanya siang menuju sore itulah angin puting beliung itu terjadi. Karena jarang terjadi di malam maupun pagi hari,” tambhanya.

Ditempat yang sama, Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel mengatakan untuk bencana batingsor di Kalbar telah ditetapkan status siaga batingsor di Kalbar. Walaupun sekarang masih status siaga tanggap darurat banjir.

“Status siaga ini untuk mendorong seluruh kabupaten yang didalamnya ada BPBD untuk siaga personil, peralatan hingga logistik. Terutama di 559 desa kelurahan, yang berpotensi banjir di Kalbar,” ujarnya.

Baca juga: Banjir Mulai Surut, BPBD Kalbar Tetap Imbau Warga Desa di Hilir Sungai Waspada Banjir Kiriman

Salah satu bentuk pencegahan di daerah potensi banjir , dikatakan Daniel biasa tetap dilakukan patroli air, untuk melihat permukaan air apakah akan terjadi banjir atau lainnya.

Dalam hal ini, dan dalam kondisi apapun dikatakannya BPBD harus terus siap siaga menghadapi potensi bencana yang mungkin saja terjadi. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved