Banjir di Kalbar

Banjir Mulai Surut, BPBD Kalbar Tetap Imbau Warga Desa di Hilir Sungai Waspada Banjir Kiriman

Dikatakan Daniel bahwa, ada sebanyak 559 desa kelurahan di Kalimantan Barat, yang rawan terjadi banjir.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
WASPADA BANJIR - Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel saat menghadiri Podcast bersama TribunPontianak. Ia mengatakan masih ada potensi banjir yang melanda desa-desa di hilir Sungai Sekayam, dan Mempawah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel mengatakan sampai saat ini ada tujuh kabupaten kota terdampak banjir.

Namun dibeberapa daerah sudah mulai suruh, hanya saja masih terjadi banjir kiriman di wilayah Hilir Sungai.

Dikatakan Daniel bahwa, ada sebanyak 559 desa kelurahan di Kalimantan Barat, yang rawan terjadi banjir.

Saat ini Kabupaten terdampak banjir di Kalbar yang sudah mulai surut, di Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, di Bengkayang namun masih ada banjir genangan dan banjir kiriman dari Jagoi  Babang, Kabupaten Landak yang juga masih terjadi banjir di Sebangki.

Lalu di  Kabupaten Sanggau daerah yang masih banjir di Kecamatan Bonti, sedangkan di Kubu Raya banjir masih melanda di Kecamatan Kuala Mandor A.

Dikatakannya sejauh ini desa yang terdampak banjir ada 187 desa, 54 kecamatan, 51.492 KK atau 282.200 jiwa yang ikut terdampak.

Dengan jumlah yang mengungsi 3.587 ribu orang, yang terbanyak di Kabupaten Sanggau pengungsi mencapai 3.423 jiwa. Sedangkan sisanya ada 165 jiwa yang mengungai di posko yang telah disiapkan Pemerintah di  Mempawah.

“Ada juga yang mengungsi secara mandiri, bukan berarti pemerintah tidak menyiapkan posko pengungsian, tapi mereka memilih menumpang dirumah keluarga karena merasa lebih nyaman,” ujarnya.

Namun kondisi ini malah menyulitkan petugas dalam mendistribusikan bantuan makanan, karena harus menginventarisasi lagi alamat rumah tempat korban mengungsi.

Daniel mengatakan banjir di Kabupaten Landak dan Mempawah bahkan sempat viral. Sehingga  mendapatkan atensi dari pemerintah pusat, dan  sempat ditinjau langsung oleh Kepala BNBP dan Menko PMK didampingi Pj Gubernur Harisson beberapa waktu lalu, yang turun langsung melihat kondisi banjir di Mempawah.

Baca juga: Kerajinan Tangan hingga Wastra Kalbar Tampil dalam Pameran Rumah BUMN Pontianak 

Banjir saat ini telah melanda 7 Kabupaten, yang masih terdampak banjir saat ini seperti dk Kabupaten Sanggau tepatnya di Kecamatan Bonti.

“Secara geografis Bonti ini, berada di hilir Sungai Sekayam. Walaupun disana tidak hujan, tapi banjirnya masih setinggi 150 cm dibeberapa tempat, karena air itu sudah mulai turun,”jelasnya.

Maka dari itu, ia mengimbau desa-desa yang berada di hilir sungai harus tetap waspada.  Sebab  dikatakannya, masih ada potensi banjir yang melanda desa-desa di hilir Sungai Sekayam, dan Mempawah.

“Jadi masih potensi sekali terjadi banjir kiriman, sekarang misalnya di Darit, Ansang, Kuala Behe, Air Besar sudah surut. Tapi sekarang air turun ke daerah Sebangki,”ujarnya.

Ia mengatakan daerah yang rawan terjadi banjir seperti di Kabupaten Landak, Sintang, Kapuas Hulu dan Melawi. Dikatakannya apalagi jika turun hujan di Kapuas Hulu dampaknya sampai ke Sintang, Melawi bahkan Sekadau.

“Ini daerah-daerah yang selalu diawasi BPBD setempat. Dengan melakukan patroli air,”pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved