Banjir Sambas

Banjir Landa Dusun Tebing Jaya Teluk Keramat Sambas, Warga Kesulitan Jemur Padi

Jumiati menerangkan, debit banjir sudah masuk ke dalam beberapa warga. Di pekarangan rumah banjir merendam mencapai lutut orang dewasa.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WARGA
BANJIR - Jumiati (48) warga Dusun Tebing Jaya, Desa Pipit Teja, Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Kalbar beraktivitas di tengah banjir melanda sekitar rumahnya. Ketinggian banjir di dusun tersebut mencapai lutut orang dewasa Rabu 29 Januari 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Warga di Dusun Tebing Jaya, Desa Pipit Teja, Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kebanjiran hampir lima hari, Rabu 29 Januari 2025.

Banjir yang melanda sejumlah rumah di Dusun Tebing Jaya membuat aktivitas warga sulit. Selain itu warga juga mengeluhkan kesulitan menjemur padi hasil panen.

Salah satunya diungkapkan warga Dusun Tebing Jaya, Jumiati (48) mengatakan banjir telah merendam rumah warga di dusun tersebut hampir 5 hari.

"Banjir di Pipit Teja, terkhusus di daerah dekat rumah saya udah naik ke rumah dari 5 harian kebelakang," kata Jumiati, dihubungi Tribunpontianak.co.id, Rabu 29 Januari 2025.

Jumiati menerangkan, debit banjir sudah masuk ke dalam beberapa warga. Di pekarangan rumah banjir merendam mencapai lutut orang dewasa.

"Ketinggian banjir di luar rumah mencapai lutut, air banjir sudah mulai masuk ke rumah warga," katanya.

Forkopimcam Sejangkung Sambas Salurkan Bantuan Mi Instan Warga Terdampak Banjir 

Dia mengaku warga yang dilanda banjir kesulitan beraktivitas terutama menjemur gabah hasil panen. Cuaca kerap turun hujan dan banjir membuat gabah sulit dijemur.
 
"Banjir membuat kami kesusahan bekerja, kami menjemur padi sulit, hasil panen kemarin. Apalagi ini musim habis panen padi orang mau jemur padi dak bisa," jelasnya.

Dia bercerita bahkan jemuran gabah salah satu tetangga harus dibiarkan tertutup terpal di tepi jalan. Kelamaan jemuran tersebut tumbuh batang padi.

"Malahan ada jemuran padi warga yang di biarkan tertutup di tepi jalan sampai tumbuh dalam terpal saking sudah lama tidak ada cuaca panas," ucapnya.

Menurutnya banjir dan kondisi genengan yang melanda faktor curah hujan tinggi terjadi selama dua pekan lebih.  

"Kalau dihitung dari awal bulan hujan terus, sudah lebih dari dua minggu air dalam. Hujan seperti tidak teduh dari kemarin," ungkapnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved