Terjaga Baik, APBN Regional Kalbar 2024 Dukung Kemajuan Ekonomi Domestik
Tetik Fajar Ruwandari mengungkapkan kinerja dan fokus APBN 2024 dirancang untuk menghadapi dinamika ekonomi global.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK CO ID, PONTIANAK - Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Kalimantan Barat, Tetik Fajar Ruwandari, menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 disusun dengan fokus untuk menghadapi dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, sekaligus mendukung kemajuan ekonomi domestik.
Dalam situasi ketidakpastian global, APBN 2024 berfungsi sebagai "shock absorber" yang mampu melindungi masyarakat, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, serta memastikan agenda pembangunan dapat berjalan secara optimal.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Kalimantan Barat, Tetik Fajar Ruwandari mengungkapkan kinerja dan fokus APBN 2024 dirancang untuk menghadapi dinamika ekonomi global dan mendukung kemajuan ekonomi domestik.
Ditengah gejolak global, APBN 2024 dioptimalkan sebagai shock absorber, untuk melindungi masyarakat, menjaga momentum pertumbuhan dan mendukung agenda pembangunan secara optimal.
"APBN regional Kalimantan Barat sampai dengan 31 Desember 2024 mampu terjaga dengan baik di tengah ketidakpastian global yang sedang terjadi," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa Regional Kalimantan Barat edisi bulan Januari tahun 2025, yang juga sebagai overview pelaksanaan APBN tahun 2024. Kamis 23 Januari 2025.
Capaian inflasi di Kalimantan Barat secara year on year pada Semester I 2024 tertinggi berada di bulan Mei dengan capaian sebesar 2,84 persen, sedangkan inflasi terendah terdapat pada Semester II 2024 sebesar 1,47% pada bulan Agustus. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi, produksi, dan investasi semakin baik di Kalimantan Barat pada tahun 2024.
Penerimaan negara dan hibah sempat mengalami kontraksi sebesar 5,39% pada Semester I namun pada Semester II penerimaan negara dan hibah kembali tumbuh positif sebesar 4,21%. Capaian Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari 2024 memperoleh capaian sebesar 142,46 poin dan mengalami peningkatan yang signifikan pada Desember 2024 dengan capaian sebesar 172,79 poin.
Sedangkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) sempat mengalami capaian yang rendah pada bulan Juni 2024 dengan capaian sebesar 99,56 poin, namun kembali meningkat pada bulan Oktober 2024 dengan capaian sebesar 101,26 poin.
Secara ringkas output pada target pembangunan tahun 2024 di Kalimantan Barat tercermin pada capaian-capaian yang telah diperoleh diantaranya tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,86%.
Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) dengan capaian sebesar 71,19. Tingkat kemiskinan yaitu sebesar 6,25%.
Baca juga: DPW Nasdem Kalbar Bakal Dukung Rencana Pembangunan Ria Norsan dan Krisantus di Kalimantan Barat
Tingkat inflasi tercapai sebesar 1,71%. Gini ratio tercapai sebesar 0,314; capaian nilai tukar petani (NTP) jauh melebihi target pembangunan 2024 yakni 172,79; capaian nilai tukar nelayan (NTN) sebesar 100,82 poin, dan pertumbuhan ekonomi yang tercapai sebesar 4,87%.
Fokus kebijakan fiskal pada tahun 2025 berfokus pada “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan” dengan strategi kebijakan fiskal jangka menengah-panjang untuk mendukung transformasi ekonomi sosial dan strategi jangka pendek dengan mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, pengentasan kemiskinan dan pemerataan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Realisasi pendapatan APBN Regional Kalimantan Barat mencapai Rp13.193,29 miliar atau 104,89?ri target yang telah ditetapkan. Sementara itu realisasi Belanja APBN Regional Kalimantan Barat adalah sebesar Rp32.565,43 miliar (97,24?ri pagu) dengan Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp11.936,61 miliar atau (95,38?ri pagu) dan Transfer ke Daerah sebesar Rp20.628,82 miliar (98,35?ri pagu).
Pada sisi pendapatan, penerimaan pajak telah terealisasi sebesar 101,01?n tumbuh positif sebesar 5,32% secara secara year on year. Penerimaan pajak masih didominasi oleh PPN dan PPh dengan restitusi pajak terdiri dari PPh sebesar Rp6,21 miliar, PPN sebesar Rp938,9 miliar, dan Pajak Lainnya sebesar Rp5,27 miliar.
Sementara itu penerimaan bea dan cukai terealisasi sebesar Rp456,90 miliar atau sebesar 103,46?ri target yang telah ditetapkan. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan tarif CPO yang menunjukkan tren fluktuatif. Namun, pada semester II tahun 2024, tarif CPO mencatat peningkatan yang signifikan, dengan puncaknya terjadi pada bulan Desember 2024 yang berada pada kolom tarif 9 sebagai capaian tertinggi.
5 Top Stories! Polda Kalbar Bongkar Jaringan BBM Subsidi Ilegal, Bansos 600 Ribu Cair |
![]() |
---|
Satreskrim Polres Landak Serahkan Tersangka Kasus Pembunuhan ke Kejari Landak |
![]() |
---|
Satlantas Polres Landak Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengendara |
![]() |
---|
Bupati Landak Karolin Optimis Jagung Panen Maksimal, Meski di Lahan Bekas Sawit |
![]() |
---|
Fenomena Pengibaran Bendera One Piece , Gubernur Ria Norsan : Jangan Lebih Tinggi dari Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.