Warga Keluhkan Harga Cabai Naik, Pemkot Pontianak Pastikan Inflasi Tetap Terkendali
Ia mengaku harga cabai beberapa pekan terkait paling murah Rp60 ribu per kilo. Angka tertinggi pernah mencapai Rp80 ribu per kilo.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Harga komoditas cabai belakangan mengalami kenaikan di beberapa kota. Warga Kota Pontianak, Setiani (37) mengeluhkan harga cabai yang mengalami kenaikan sejak beberapa waktu lalu.
Ia mengaku harga cabai beberapa pekan terkait paling murah Rp60 ribu per kilo. Angka tertinggi pernah mencapai Rp80 ribu per kilo.
"Sekarang bawa uang belanja ke pasar tak terasa. Harga sayur hingga cabai mengalami kenaikan. Bahkan harga kangkung per kilo Rp15 hingga Rp18 ribu. Cabai apa lagi, rata-rata komoditas sayuran naik," ujarnya Kamis 16 Januari.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto mengungkapkan, meskipun harga cabai mengalami kenaikan hampir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Pontianak, tingkat inflasi di kota ini masih berada dalam batas normal.
“Kami sudah berdiskusi dengan teman-teman di Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, memang harga cabai naik, namun untuk Kota Pontianak masih terjaga dalam tingkat inflasi yang normal," ujarnya, Kamis 16 Januari 2025.
Edi menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai ini merupakan fenomena yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Di beberapa daerah di bagian timur bahkan mencatat harga di atas Rp100 ribu per kilogram.
“Di Pontianak, kita lakukan upaya gerakan penanaman cabai di pekarangan rumah tangga dalam rangka membantu menjaga ketersediaan pasokan,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menyoroti soal kesiapan stok daging babi di Pontianak menjelang perayaan Hari Imlek. Apalagi Kota Pontianak ini merupakan kota pengguna, bukan produsen.
Baca juga: Pemkot Pontianak Berencana Keluarkan Aturan Pembatasan Penggunaan Medsos bagi Anak
“Oleh karena itu, distribusi menjadi fokus kami. Kami akan berkoordinasi dengan daerah lain dan distributor untuk memastikan ketersediaan daging babi terutama menjelang perayaan Imlek," jelas Edi.
Dia menambahkan, Rumah Potong Hewan (RPH) di Pontianak memiliki kapasitas terbatas, sehingga sebagian besar pasokan daging harus didatangkan dari luar kota. Pemkot Pontianak akan terus memantau jalur distribusi untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Pontianak optimis dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah fluktuasi pasar yang terjadi,” imbuhnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Pengamat Nilai Praperadilan Jadi Langkah Positif, Hakim Diminta Pahami Persoalan Secara Menyeluruh |
![]() |
---|
Kapolres dan Bupati di Kapuas Hulu Keluarkan Imbauan ke Masyarakat Agar Terus Jaga Kamtibmas |
![]() |
---|
Bupati Karolin Pastikan Situasi Landak Aman dan Kondusif Saat Zoom Bersama Mendagri |
![]() |
---|
Waka Polres Landak : Kita Siap Menampung Hasil Panen Jagung Petani |
![]() |
---|
Kabupaten Landak Komitmen Wujudkan Kabupaten Layak Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.