Kepala Kemenag Mempawah Tekankan Moderasi Beragama Pada Perayaan Natal PGID di Anjongan

"Saya mengapresiasi bagaimana masyarakat Mempawah menjadikan perbedaan ini sebagai kekuatan untuk saling menghormati dan menghargai," ujarnya.

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KOMINFO MEMPAWAH
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mempawah, Ikhwan Pohan, menegaskan pentingnya moderasi beragama, saat menghadiri Perayaan Natal Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Daerah (PGID) Kabupaten Mempawah, di Graha Elim, Kecamatan Anjongan, Senin 6 Januari 2025 sore. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mempawah, Ikhwan Pohan, menegaskan pentingnya moderasi beragama, saat menghadiri Perayaan Natal Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Daerah (PGID) Kabupaten Mempawah, di Graha Elim, Kecamatan Anjongan, Senin 6 Januari 2025 sore.

Kegiatan ini sendiri menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan keberagaman di tengah masyarakat.

Perayaan yang mengusung tema “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem” (Lukas 2:15) tersebut dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Mempawah Abdul Malik, Kasubbag TU Kemenag Mempawah, pejabat terkait lainnya, para pendeta, perwakilan gereja, dan peserta ibadah dari 13 denominasi sinode yang ada di Kabupaten Mempawah.

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Mempawah Ikhwan Pohan menyampaikan bahwa Kabupaten Mempawah merupakan wilayah yang kaya akan keberagaman suku, agama, dan budaya.

"Saya mengapresiasi bagaimana masyarakat Mempawah menjadikan perbedaan ini sebagai kekuatan untuk saling menghormati dan menghargai," ujarnya.

Pj Sekda Mempawah Hadiri Perayaan Natal PGID Anjongan, Sampaikan Pesan Kerukunan Beragama

Menurutnya, momen perayaan hari besar agama seperti Natal, Idul Fitri, Imlek, Nyepi, dan Waisak adalah kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan antarumat beragama.

“Keberagaman yang kita miliki ini adalah anugerah yang harus kita syukuri dan pelihara. Perayaan hari besar agama tidak hanya menjadi milik umat agama tertentu, tetapi juga menjadi momen bagi kita semua untuk saling mengenal dan memahami. Hal ini sejalan dengan program utama pemerintah, yaitu moderasi beragama,” ujar Pohan.

Pohan menambahkan, moderasi beragama bertujuan untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk.

"Prinsip moderasi ini, meliputi sikap saling menghargai, menghindari ekstremisme, dan mengedepankan dialog antaragama," katanya.

Dengan moderasi beragama kata Pohan, perbedaan bukanlah penghalang, melainkan jembatan untuk membangun kebersamaan.

“Kita harus menjadikan keberagaman sebagai ranah untuk saling mengenal dan memahami. Dengan semangat moderasi beragama, kita mampu menjaga persatuan dan kesatuan di Kabupaten Mempawah. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga bangsa yang menghormati Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved