Renungan Harian

Renungan Malam Natal Kristen Selasa 24 Desember 2024 Lengkap Renungan dan Bacaan Alkitab

Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Orang yang Sudah Berdamai Sejahtera Harus Berjuang Menghadirkan Damai Sejahtera bagi Sesamanya.”

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
Inilah renungan malam Natal Kristen Selasa 24 Desember 2024. Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Orang yang Sudah Berdamai Sejahtera Harus Berjuang Menghadirkan Damai Sejahtera bagi Sesamanya.” 

Bahkan tidaklah salah apabila kita mengatakan bahwa kesederhanaan itupun juga dibalut dengan berbagai macam tantangan. 

Meskipun Lukas tidak menjelaskan tantangan-tantangan itu secara lebih mendetail (berbeda dengan Matius), namun kita pun tahu bahwa berbagai situasi yang dihadapi oleh Yusuf dan Maria pada detik-detik menjelang bayi Yesus dilahirkan adalah situasi yang tidak mudah. 

Singkatnya, karya keselamatan yang mendatangkan damai sejahtera itu dikerjakan oleh Allah melalui cara yang sederhana dan bahkan diliputi dengan berbagai macam tantangan.

Kita pun juga dapat mencoba menempatkan diri berada pada posisi Yusuf dan Maria yang pada kisah kelahiran Yesus ini menjadi perantara. 

Sejak awal mula Maria ditunjuk untuk mengandung bayi Yesus, posisi Maria pun diliputi dengan tantangan. 

Dalam tradisi Yahudi, hanya hukuman rajam yang pantas diberlakukan bagi seorang perempuan yang mengandung tanpa melalui proses pernikahan. 

Tentu Maria yang hidup dalam tradisi Yahudi sangat mengetahui tradisi tersebut, menerima tawaran dari Allah untuk menjadi sarana karya keselamatan Allah merupakan pergumulan yang tidak ringan bagi dirinya. 

Namun Maria pada akhirnya menyerahkan hidupnya untuk dapat menjadi perantara karya keselamatan Allah tersebut.

Demikian pula apabila kita menempatkan diri dalam posisi Yusuf yang pada saat itu mengetahui bahwa Maria mengandung bayi yang bukan berasal dari darah dagingnya secara langsung, tentu hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi seorang Yusuf. 

Yusuf benar-benar ditantang untuk dapat menerima kondisi itu, menempatkan suasana batin dan psikologis seturut dengan kehendak Allah. 

Jika Yusuf terbawa dalam egonya sebagai seorang laki-laki, jangankan mau tetap setia, menemani Maria berjuang dengan bayi Yesus yang dikandung sampai dengan proses kelahirannya, mungkin Yusuf sudah membatalkan pertunangan itu sejak semula.

Doa Penutup

Menghayati anugerah keselamatan hanya pada batas relasi antara diri sendiri dengan Allah adalah sikap yang tidak tepat, karena cerita-cerita yang mendahului bagaimana karya keselamatan itu bisa terjadi menegaskan kepada kita bahwa di antara tokoh-tokoh yang menjadi perantara karya keselamatan itu “diharuskan” menanggalkan ego diri mereka masing-masing, secara tidak langsung dituntut untuk tidak hanya memikirkan kebahagiaan dan damai sejahtera bagi diri mereka sendiri.

Nabi Yesaya yang menyampaikan nubuatan keselamatan bagi Israel, hidup dalam posisi yang tidak mudah. 

Dia bisa saja membiarkan bangsa itu tetap hidup dalam keputusasaan karena peperangan dan penindasan yang mereka alami. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved