Renungan Harian

Renungan Malam Natal Kristen Selasa 24 Desember 2024 Lengkap Renungan dan Bacaan Alkitab

Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Orang yang Sudah Berdamai Sejahtera Harus Berjuang Menghadirkan Damai Sejahtera bagi Sesamanya.”

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
Inilah renungan malam Natal Kristen Selasa 24 Desember 2024. Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Orang yang Sudah Berdamai Sejahtera Harus Berjuang Menghadirkan Damai Sejahtera bagi Sesamanya.” 

Memang tidak ada yang salah dengan pemaknaan itu, karena pada kenyataannya kita tidak bisa memaksakan perasaan bahagia atau damai sejahtera yang kita alami dapat menjadi perasaan bahagia dan damai sejahtera yang juga harus dialami oleh orang lain. 

Sebagai contoh: bagi sebagian orang, kegiatan memancing adalah kegiatan yang dapat menghadirkan kebahagiaan atau bahkan mampu menghadirkan kedamaian dalam hidupnya, sedangkan bagi orang lain belum tentu. 

Bagi sebagian orang pergi rekreasi ke pantai dan berjemur di sana adalah suatu kegiatan yang dapat menghadirkan kebahagiaan bahkan mampu menghadirkan kedamaian dalam hidupnya, sedangkan bagi orang lain belum tentu. 

Tentu masih ada begitu banyak kegiatan-kegiatan yang dianggap dapat menciptakan kebahagiaan atau damai sejahtera pribadi namun belum tentu dapat dirasakan oleh orang lain.

Sekali lagi tidak ada yang salah dengan pemaknaan bahwa bahagia atau kedamaian itu sifatnya personal. 

Namun akan menjadi masalah ketika dengan pemahaman tersebut kita jatuh pada ekstrim pemaknaan yang lain sehingga kita enggan atau ragu untuk mengupayakan dan menghadirkan kesenangan, kebahagiaan, dan damai sejahtera bagi orang lain dan orang-orang di sekitar kita: “saya kan tidak tahu apa yang menjadi sumber kebahagiaan atau damai sejahtera orang lain, sehingga saya tidak perlu susah-susah menghadirkannya.” 

Atau bahkan bisa jauh lebih ektrim lagi bila kemudian kita jatuh pada egosentrisme dengan hanya berfokus pada upaya membahagiakan atau mencari damai sejahtera diri sendiri.

Karya keselamatan yang dikerjakan Allah melalui Yesus Kristus tidak serta merta berbicara tentang anugerah keselamatan itu sendiri. 

Karena apabila karya keselamatan itu hanya berbicara tentang anugerah keselamatan itu sendiri, para Rasul dan nabi-nabi terdahulu tentu tidak akan repot-repot menceritakan detail-detail bagaimana cara Allah memberikan anugerah kesalamatan itu kepada manusia. 

Melalui detail-detail yang diceritakan dalam Alkitab tentang bagaimana cara Allah menyelamatkan manusia, kita diajak untuk berefleksi dan turut bekerja bersama Allah dalam menjalankan karya keselamatan tersebut.

Kisah kelahiran Tuhan Yesus yang diceritakan oleh Lukas diawali dengan dijalankannya kebijakan Kaisar Agustus untuk mendata jumlah segenap warganya. Kebijakan tersebut mendorong Yusuf dan Maria untuk berjalan dari kota Nazaret menuju ke Betlehem supaya keberadaan mereka turut terdaftar di dalamnya. 

Setelah proses pendataan keluarga Yusuf dan Maria itu selesai dilangsungkan, tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan bayi Yesus yang ada dalam kandungannya. 

Dikarenakan tidak ada satupun penginapan yang tersedia bagi mereka, maka proses persalinan itupun dilakukan dengan fasilitas yang sangat sederhana, bahkan tidak layak. 

Bayi Yesus itupun dilahirkan di kandang domba, dibungkus dengan kain lampin, dan dibaringkan di palungan.

Sampai di sini, kita dapat berefleksi bahwa karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus dihadirkan melalui cara yang sederhana bagi manusia. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved