Renungan Harian

Renungan Katolik Rabu 19 Februari 2025: Memahami Proses Penyembuhan dan Janji Allah

Dalam warna liturgi hijau, kita juga diajak untuk memahami bahwa proses penyembuhan dalam hidup kita mungkin memerlukan waktu dan kesabaran. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
RENUNGAN HARIAN - Foto ilustrasi hasil olahan Tribun Pontianak, Senin 17 Februari 2025 tentang renungan Katolik. Pada Renungan Katolik hari Rabu, 19 Februari 2025, yang merupakan Hari Biasa dengan bacaan dari Kejadian 8:6-13, 20-22, Mazmur 116:12-13, 14-15, 18-19, dan Injil Markus 8:22-26, kita diajak untuk merenungkan penyembuhan bertahap yang Yesus lakukan terhadap seorang buta di Betsaida. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pada Renungan Katolik hari Rabu, 19 Februari 2025, yang merupakan Hari Biasa dengan bacaan dari Kejadian 8:6-13, 20-22, Mazmur 116:12-13, 14-15, 18-19, dan Injil Markus 8:22-26, kita diajak untuk merenungkan penyembuhan bertahap yang Yesus lakukan terhadap seorang buta di Betsaida. 

Dalam warna liturgi hijau, kita juga diajak untuk memahami bahwa proses penyembuhan dalam hidup kita mungkin memerlukan waktu dan kesabaran. 

Seperti pelangi yang menjadi tanda perjanjian Allah setelah air bah, Tuhan terus bekerja dalam hidup kita dengan cara yang penuh kasih dan harapan.

Simak renungan Katolik berikut ini.

[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]

Memahami Proses Penyembuhan dan Janji Allah

Pada hari ini, kita membaca kisah Yesus menyembuhkan seorang buta yang datang kepada-Nya di Betsaida. 

Yesus memegang tangan orang buta itu, membawanya keluar dari desa, dan meludah ke mata orang itu, lalu meletakkan tangan-Nya padanya. 

Secara bertahap, Yesus memulihkan penglihatan orang buta tersebut.

Renungan hari ini mengajak kita untuk merenungkan cara Yesus bekerja dalam hidup kita. 

Terkadang, kesembuhan atau perubahan dalam hidup kita tidak datang secara instan, tetapi secara bertahap. 

Proses penyembuhan yang dilakukan Yesus kepada orang buta ini mengajarkan kita untuk bersabar dalam proses hidup kita dan mempercayakan segala sesuatu pada waktu yang tepat menurut kehendak Tuhan.

Kita juga diingatkan untuk tidak terburu-buru dalam mencari jawaban atau perubahan dalam hidup. 

Tuhan bekerja dengan cara-Nya yang sempurna, kadang dengan langkah-langkah kecil yang tidak langsung kita pahami. 

Seperti halnya dalam bacaan pertama, kisah Nuh yang melihat pelangi sebagai tanda perjanjian Allah dengan umat manusia, kita diajak untuk mengenali tanda-tanda kasih dan janji Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita, meski mungkin secara perlahan dan tidak selalu langsung terlihat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved